Azyumardi Azra Banyak Raih Penghargaan dan Hasilkan Karya Fenomenal

Jakarta, PORDES – Cendekiawan muslim Indonesia, Azyumardi Azra, telah wafat, pada Minggu (18/9/2022), di Malaysia. Kepergiannya membuat Indonesia berduka sedalam-dalamnya atas meninggalnya orang yang menyandang gelar kehormatan Commander of the Order of British Empire, dari Kerajaan Inggris itu.

Azyumardi Azra yang juga menjabat Ketua Dewan Pers dan mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu, telah dimakamkan di makam Pahlawan Kalibata.

Prof Azra yag lahir pada 4 Maret 1955, memiliki belasan judul buku yang merupakan buah hasil dari pemikirannya, dan karyanya terus menjadi rujukan keilmuan Indonesia, lebih-lebih soal keislaman.

Berikut sederet buku hasil karya Prof Azyumardi Azra:

  1. Jaringan Ulama, terbit tahun 1994
  2. Pergolakan Politik Islam, terbit tahun 1996
  3. Islam Reformis, terbit tahun 1999
  4. Konteks Berteologi di Indonesia, terbit tahun 1999
  5. Menuju Masyarakat Madani, terbit tahun 1999
  6. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, terbit tahun 1999
  7. Esei-esei Pendidikan Islam dan Cendekiawan Muslim, terbit pada 1999
  8. Renaisans Islam di Asia Tenggara, terbit tahun 1999
  9. Islam Substantif, terbit tahun 2000
  10. Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas dan Aktor Sejarah, terbit pada 2002
  11. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi, terbit tahun 2002
  12. Reposisi Hubungan Agama dan Negara, terbit pada 2002
  13. Menggapai Solidaritas: Tensi antara Demokrasi, Fundamentalisme, dan Humanisme, terbit tahun 2002
  14. Konflik Baru Antar-Peradaban: Globalisasi, Radikalisme, dan Pluralitas Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal, terbit tahun 2002
  15. Surau: Pendidikan Islam Tradisional dalam Transisi dan Modernisasi, terbit tahun 2003
  16. Disertasi doktor berjudul “The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries'”, pada tahun 2004
  17. Indonesia Bertahan (Dari Mendirikan Negara hingga Merayakan Demokrasi), terbit pada tahun 2020.
  18. Historiografi Islam kontemporer: wacana, aktualitas, dan aktor sejarah. Terbit pada tahun 2002.
  19. Islam Nusantara, jaringan global dan lokal, terbit pada tahun 2002Beberapa buku karya prof Azra juga mendapat penghargaan. Seperti buku berjudul Renaisans Islam di Asia Tenggara yang berhasil memenangkan penghargaan nasional sebagai buku terbaik, untuk kategori ilmu-ilmu sosial dan humaniora pada tahun 1999.

Selain mendapat penghargaan, salah satu karya juga fenomenalnya adalah buku Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal, yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2002. Konsep Islam Nusantara ini kembali menjadi perbincangan publik dan menuai banyak kritik sejak dijadikan tema Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33, di Jombang Jawa Timur, oleh Kiai Said Aqil Siradj.

Meski buku tersebut menuai banyak kritik dan sempat mendapat penolakan dari tanah kelahirannya, Sumatera Barat, tepatnya oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat pada tahun 2018 lalu.

Prof Azra mengaku telah menulis buku ini jauh sebelum konsep Islam Nusantara ini dicetuskan NU. Hal ini diungkapkannya dalam Simposium Nasional Islam Nusantara pada tahun 2020 lalu, yang diunggah oleh TV Nahdlatul Ulama di laman YouTube resmi mereka.

Namun, Islam Nusantara menurut Azyumardi Azra adalah “Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi, dan vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya dan agama di Indonesia.” (Ahmad Risqi)