Akan di Alih Fungsikan Mess Transportasi IKPP Perawang, 240 KK Terancam di Gusur

 

PORDES RIAU, – Warga terkhususnya karyawan yang tinggal di Mess transportasi PT IKPP Perawang atau yang dikenal dengan mess supir Perawang berlokasi di jalan industri Kampung Pinang Sebatang Barat, kecamatan Tualang menjadi resah.

Pasalnya, dalam surat pemberitahuan dari IKPP yang di tandatangani oleh Public affair head, Armadi, dengan nomor 074/PA/IKPP/III/2024 prihal pengosongan Mess transportasi PT.IKPP, yang di tujukan kepada seluruh penghuni mess itu.

Berdasarkan isi surat pemberitahuan itu, bahwa Mess tranportasi milik PT.Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, Perawang akan di alih fungsikan.

“Kami beritahukan kepada bapak/ibu yang menghuni Mess di maksud untuk dapat segera mengosongkan atau pindah sebelum tanggal 10 mei 2024,” terang surat pemberitahuan yang di terima oleh portal desa.

Sementara itu, Penghulu Kampung Pinang Sebatang Barat, Rudi Hardianto mengatakan masih di sosialisasikan kepada warga yang tinggal di Mess supir tersebut.

“Lagi dibicarakan dengan warga, sabar,” kata Rudi.

Rudi mengatakan sebelumnya sudah ada pembahasan di tingkat perusahaan bersama dengan karyawan yang tinggal di Mess supir tersebut, namun dia mengungkapkan, surat pemberitahuan pengosongan tersebut baru di keluarkan oleh pihak perusahaan.

“surat secara resmi ini baru di keluarkan, Nantilah kami info, kalau sudah bertemu dengan perwakilan warga yang hendak melaporkan ke desa,” katanya lagi.

Berdasarkan informasi, ada sebanyak 242 KK diantaranya 30 KK karyawan Arara Abadi dan 26 KK karyawan IKPP yang menempati selama puluhan tahun akan terdampak langsung dalam keputusan perusahaan.

 

“Saya sudah belasan tahun tinggal disini,  ada sekitar 26 karyawan IKPP dan 30 karyawan IKPP total keseluruhan 242 KK di sini,” ungkapnya.

 

Menurutnya pihak indah kiat dan Arara abadi tidak pernah mensosialisasikan tentang pengosongan Mess tersebut dan mengatakan surat pemberitahuan yang di terbitkan oleh IKPP pada tanggal 17 April 2024 baru di ketahuinya.

 

“Pertemuan pertama, sebelum bulan puasa, pihak perusahaan tidak ada rencana atau pembahasan Mess tersebut mau di kosongkan, cuman mereka minta data, KK dan KTP yang di minta,” ungkapnya.

 

Dengan di mintanya KK dan KTP itu, menurutnya, sebelum keluarnya surat pemberitahuan pengosongan Mess Supir, tempat tinggal (Mess)bagi karyawan sudah di sediakan oleh perusahaan.

 

“Kenapa tanpa ada pengalihan mess dulu bagi kami karyawan, Tiba tiba keluar memo di suruh pengosongan,  kalau kami disuruh pindah, kemana kami mau pindah,”   imbuhnya

 

Hingga berita ini di tayangkan, Pihak perusahaan IKPP Public affair head, Armadi saat di konfirmasi Portal Desa belum berhasil. (Ricky zp)

Akan di Alih Fungsikan Mess Transportasi IKPP Perawang, 240 KK Terancam di Gusur

PORDES RIAU, – Warga terkhususnya karyawan yang tinggal di Mess transportasi PT IKPP Perawang atau yang dikenal dengan mess supir Perawang berlokasi di jalan industri Kampung Pinang Sebatang Barat, kecamatan Tualang menjadi resah.

Pasalnya, dalam surat pemberitahuan dari IKPP yang di tandatangani oleh Public affair head, Armadi, dengan nomor 074/PA/IKPP/III/2024 prihal pengosongan Mess transportasi PT.IKPP, yang di tujukan kepada seluruh penghuni mess itu.

Berdasarkan isi surat pemberitahuan itu, bahwa Mess tranportasi milik PT.Indah Kiat Pulp and Paper Tbk, Perawang akan di alih fungsikan.

“Kami beritahukan kepada bapak/ibu yang menghuni Mess di maksud untuk dapat segera mengosongkan atau pindah sebelum tanggal 10 mei 2024,” terang surat pemberitahuan yang di terima oleh portal desa.

Sementara itu, Penghulu Kampung Pinang Sebatang Barat, Rudi Hardianto mengatakan masih di sosialisasikan kepada warga yang tinggal di Mess supir tersebut.

“Lagi dibicarakan dengan warga, sabar,” kata Rudi.

Rudi mengatakan sebelumnya sudah ada pembahasan di tingkat perusahaan bersama dengan karyawan yang tinggal di Mess supir tersebut, namun dia mengungkapkan, surat pemberitahuan pengosongan tersebut baru di keluarkan oleh pihak perusahaan.

“surat secara resmi ini baru di keluarkan, Nantilah kami info, kalau sudah bertemu dengan perwakilan warga yang hendak melaporkan ke desa,” katanya lagi.

Berdasarkan informasi, ada sebanyak 242 KK diantaranya 30 KK karyawan Arara Abadi dan 26 KK karyawan IKPP yang menempati selama puluhan tahun akan terdampak langsung dalam keputusan perusahaan.

“Saya sudah belasan tahun tinggal disini, ada sekitar 26 karyawan IKPP dan 30 karyawan IKPP total keseluruhan 242 KK di sini,” ungkapnya.

Menurutnya pihak indah kiat dan Arara abadi tidak pernah mensosialisasikan tentang pengosongan Mess tersebut dan mengatakan surat pemberitahuan yang di terbitkan oleh IKPP pada tanggal 17 April 2024 baru di ketahuinya.

“Pertemuan pertama, sebelum bulan puasa, pihak perusahaan tidak ada rencana atau pembahasan Mess tersebut mau di kosongkan, cuman mereka minta data, KK dan KTP yang di minta,” ungkapnya.

Dengan di mintanya KK dan KTP itu, menurutnya, sebelum keluarnya surat pemberitahuan pengosongan Mess Supir, tempat tinggal (Mess)bagi karyawan sudah di sediakan oleh perusahaan.

“Kenapa tanpa ada pengalihan mess dulu bagi kami karyawan, Tiba tiba keluar memo di suruh pengosongan, kalau kami disuruh pindah, kemana kami mau pindah,” imbuhnya

Hingga berita ini di tayangkan, Pihak perusahaan IKPP Public affair head, Armadi saat di konfirmasi Portal Desa belum berhasil. (Ricky zp)