Oleh : Afrijal Idrus

Merawat Demokrasi dengan Politik Gagasan di Halmahera Barat, merupakan cara untuk menjaga stabilitas demokrasi politik yang sehat dan berkualitas. Sehingga demokrasi yang didengung-dengungkan seperti yang diteorikan oleh bapak demokrasi kita, Abraham Lincoln, yakni, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (from the people, by the people, and for the people) dapat diwujudkan dalam kehidupan nyata masyarakat.

Jadi disini masyarakat Halmahera Barat punya kesempatan penting dalam memperbaiki sistem demokrasi dengan cara memakai sistem politik gagasan.

Politik gagasan sendiri merupakan praktik politik yang mengedepankan gagasan sebagai komoditas utama, yang ditawarkan kepada publik sekaligus menjadi agenda utama perjuangan yang dalam konteks ini, partai politik.

Politik gagasan bukan politik yang mengedepankan persamaan identitas, faktor kedekatan, atau aspek-aspek nonrasional lainnya. Politik gagasan juga tidak menjadikan kekuasaan sebagai tujuan, tetapi alat untuk meraih tujuan. Sehingga pengaruh politik gagasan dapat di jadikan sebagai target untuk memajukan Halbar kedepan dan dapat menghilangkan praktek politik keuangan dan politik identitas di masyarakat khususnya halbar itu berkurang .

Disini saya sangat menyetujui hadirnya politik gagasan di Halbar karena sering terjadi politik uang dan politik identitas, jadi dimana hadirnya politik gagasan itu sangat penting bagi masyarakat Halbar untuk membangun Halbar yang bersih atas politik uang dan politik identitas.

Sehingga infrastruktur dan pembangunan di Halbar itu dapat tercapai karena tidak majunya Halbar itu di lihat dari sistem demokrasi nya, apabila masih memakai politik keuangan ketika si pencalon menjadi pemimpin dan wakil rakyat, dia akan mengembalikan uang yang di keluarkannya, sehingga terjadinya korupsi di tempat di mencalonkan dirinya.

Dan politik identitas itu juga hampir sama ketika si pencalon itu menjadi pemimpin atau wakil rakyat si pencalon tersebut akan mementingkan dan membedakan orang-orang demi kepentingan tersebut entah ras, agama maupun lainya, hancurnya Halbar itu dari politik keuangan dan politik identitas, karena pemimpin yang hadir, dari cara mereka meraihnya yang salah dengan mengunakan konsep politik uang dan identitas, itu melahirkan pemimpin yang korupsi dan pemimpin yang berbeda suku agama maupun ras dan menjelekan dengan perbedaan yang di lihat dari si pemilih agar pemilih lainnya lari ke pilihan yang lain jadi harusnya masyarakat Halbar.

Itu harus beralih ke politik gagasan yang di mana memikirkan kemaslahatan umat atau mementingkan masyarakat sekitar. yang saya khawatirkan itu politik gagasan yang di bawa pada saat pencalonan tapi ketika terpilih si terpilih itu di jadikan kepentingan partai politik, jadi dimana kita harus melihat partai dan kepentingan si pencalon tersebut agar tidak merusak harapan dan impian masyarakat.

Begitu banyak orang yang pintar tapi cari yang jujur itu susah untuk di lakukan begitu juga pada pesta demokrasi 2024, begitu banyak orang calon tapi cuma satu orang yang ingin membangun negeri dan melihat atau mendengar apresiasi masyarakat, karena 2024 ini pemilu yang mempunyai banyak partai politik sehingga kursi-kursi pencalonan itu di isi dengan orang-orang yang ingin memperkaya diri dan ingin meramaikan.

Jadi inilah sebagai masyarakat atau pemilih yang kita takuti, harusnya kita pemuda dan masyarakat harus pandai-pandai dalam memilih pemimpin dan wakil rakyat, agar pembangunan di Halbar itu dapat berjalan lancar dan infrastruktur itu lebih maju untuk menuju Halbar yang lebih baik.*