Petani di Gunung Maligas Simalungun Minta Pemerintah Segera Bangun DAM Irigasi di Jalan Jaya Dusun 5 untuk Menahan Laju Air

PORDES SIMALUNGUN – Para petani di Desa (Nagori) Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), tepatnya mereka yang tinggal di Jalan Jaya Dusun 5, sudah beberapa tahun belakangan ini hampir disetiap musim penghujan para masyarakat petaninya selalu dalam kewaspadaan tingkat tinggi.

Hal itu mengingat akibat tingginya curah hujan yang ada di Gunung menyebabkan debit air dari hulu kehilir begitu meningkat sehingga dam (irigasi) pembagi air beserta tembok penahan amblas sehingga mengalami erosi tanah dan longsor.

IMG 20231001 WA0021

Bahkan, salah seorang pemilik lahan, Palih beserta keluarganya harus mengungsi menyewa ditempat lain dikarenakan erosi tanah membuat halaman belakang rumahnya hanya tersisa 1 meter diakibatkan adanya erosi dan longsoran yang terjadi.

“Saya sendiri sudah pernah menanyakan hal ini kepada Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan yang kami dapat,” ungkapnya.

Apalagi, lanjut dia, kejadian ini sudah membuat beberapa masyarakat petani yang memiliki lahan pertanian harus berpikir kembali untuk bercocok tanam dikarenakan belum adanya perbaikan irigasi hingga hampir beberapa tahun ini.

“Mau kemana lagi kami bertanya tentang hal ini,” ujar Palih.

Senada disampaikan Maruli salah satu warga lainnya, kata dia, kalau hal ini pernah beberapa kali dipertanyakan kepada pemdes setempat, karena adanya kejadian ini dan terus dibiarkan, masyarakat petani mulai ragu untuk mengusahakan lahannya yang dilalui aliran air,”

“Harapan kami selaku warga serta masyarakat petani Dusun 5 Nagori Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun maupun Pemprov untuk datang meninjau dan melihat keadaan irigasi yang begitu parah ini,” harap Maruli.

“Juga dampak yang kami terima secara ekonomi terus merugi, seyogyanya sudah layak panen jagung, namun hasilnya habis semuanya tanaman jagung hanyut dibawa air,” pungkasnya.

Pantauan Portal Desa dilokasi kejadian, akibat tidak baiknya irigasi serta tidak adanya tembok penahan menyebabkan air menggerus hampir 10 meter lahan milik petani dan warga, dan menyebabkan lubang dengan kedalam hampir 8 meter panjang erosi mencapai 150 meter dikanan kiri tanah milik masyarakat. (Budi)