Mbangun Deso Noto Kutho, Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Lindra

PORDES TUBAN – Dalam menjalankan roda pemerintahan Kabupaten Tuban, Mas Lindra, panggilan akrab Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menerapkan konsep KOLABORASI, INOVASI, dan KARYA (KIK).

Mas Lindra menekankan bahwa keberhasilan program pembangunan perlu dukungan dan partisipasi aktif untuk mencapai satu tujuan.

Konsep KOLABORASI dijalankan tidak hanya berlaku pada OPD maupun instansi pemerintah, tapi juga masyarakat. Tak ayal program yang dijalankan berdampak langsung di masyarakat.

Perkembangan masyarakat menjadi lebih modern acap kali menjadikan persoalan yang dihadapi kian kompleks. Karenanya, diperlukan INOVASI baru guna menjawab tantangan tersebut, tidak terkecuali masyarakat Kabupaten Tuban.

Kolaborasi yang mantap dibarengi dengan ide-ide kreatif tertuang dalam KARYA nyata pembangunan di Kabupaten Tuban.

Keberhasilan program pembangunan dan berbagai raihan prestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional dalam kurun waktu terakhir menjadi jawaban atas implementasi ketiga konsep tersebut.

Pertumbuhan Ekonomi Melejit Melebihi Rata-rata Nasional

Menerima amanah di tengah pandemi Covid-19 bukan menjadi perkara yang mudah bagi Mas Lindra untuk menyusun kebijakan.

Ibarat pedal gas dan rem, program pembangunan harus tetap berjalan diimbangi pengalokasian anggaran guna penanganan pandemi Covid-19 tetap diprioritaskan.

Perlahan namun pasti ikhtiar yang dijalankan menunjukkan hasil bersamaan langkah Kabupaten Tuban bangkit pulih dari pandemi Covid-19.

Di era kepemimpinan Mas Lindra, Kabupaten Tuban mampu mempertahankan tren kenaikan pertumbuhan ekonomi, bahkan mampu membuat lompatan yang membanggakan.

Pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tuban mencapai 8,88 persen, setelah sebelumnya di tahun 2021 sebesar 3,00 persen.

Pertumbuhan ekonomi kali ini mengantarkan Kabupaten Tuban berada di peringkat pertama dibandingkan 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Angka tersebut melebihi pertumbuhan rata-rata Provinsi Jawa Timur sebesar 5,34 dan rata-rata nasional sebesar 5,31. Sebuah prestasi yang patut diapresiasi.

Jelang akhir tahun 2022, Pemkab Tuban intens menggelar sejumlah event mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Sejumlah kegiatan disusun mulai dari awal tahun hingga akhir tahun guna menjaga kesinambungan roda perekonomian masyarakat.

Masifnya penyelenggaraan event dengan melibatkan UMKM yang digelar Pemkab Tuban, nyatanya memunculkan semangat entrepreneurship masyarakat Kabupaten Tuban.
Geliat wirausaha kian meningkat ditandai dengan lahirnya UMKM baru di berbagai kecamatan di Kabupaten Tuban.

Pada tahun 2022, tercatat jumlah UMKM di Kabupaten Tuban sebanyak 115.094 UMKM. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021 sebesar 70.772.

UMKM Pembangunan Infrastruktur Dibarengi Penguatan Sumber Daya Manusia

Tahun 2023, dengan dicabutnya kebijakan PPKM oleh Presiden Joko Widodo, menandai babak baru pembangunan di Kabupaten Tuban. Pemkab Tuban dituntut melakukan percepatan di berbagai sektor.

Berbagai program pembangunan yang sempat tertahan harus dimaksimalkan.

Pemkab Tuban di bawah kepemimpinan Mas Lindra menggenjot pembangunan infrastruktur pada berbagai bidang. Pada tahun 2022 Pemkab Tuban membangun jalan lingkungan sepanjang 466 kilometer, jalan poros sepanjang 222,89 kilometer, jembatan 12 unit, rehab sekolah sebanyak 199 ruang kelas, dan infrastruktur lainnya.

Masifnya pembangunan infrastruktur diimbangi dengan penguatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. SDM yang unggul menjadi investasi jangka panjang pembangunan Kabupaten Tuban.

Menyadari hal tersebut, Mas Lindra menggenjot program pengembangan SDM. Tercatat, pada akhir tahun 2022 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tuban mencapai sebesar 69,67 persen.

Selama menahkodai Pemkab Tuban, Mas Lindra menginstruksikan agar pelaksanaan roda pemerintahan secara akuntabel, efektif, dan efisien. Guna menjamin penyelenggaraannya terarah sesuai dengan regulasi yang berlaku, Pemkab Tuban turut berkolaborasi dengan jajaran Forkopimda Tuban.

Langkah tersebut mengantarkan Kabupaten Tuban meraih Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama delapan kali berturut-turut. Tidak hanya itu, juga diraih penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat BB dan penghargaan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) dengan predikat BB.

Penghargaan diraih menjadi wujud peningkatan kinerja jajaran aparatur Pemkab Tuban.

Selaras dengan birokrasi yang prima, Mas Lindra menghendaki pelayanan publik yang optimal. Tiap OPD dituntut melakukan terobosan baru berkaitan dengan pelayanan masyarakat kian memuaskan. Salah satunya RSUD dr. R. Koesma Tuban yang mengembangkan layanan Mobil Antar Jemput Pasien, Murah, Aman, dan Selamat (Mantapmas) tanpa dipungut biaya bagi pasien. Layanan tersebut dikembangkan guna meningkatkan pelayanan kesehatan hingga ke rumah keluarga pasien.

Pada aspek kependudukan, Pemkab Tuban mendorong Kepala Desa dan pemerintah desa untuk memberikan pelayanan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Anjungan Pelayanan Mandiri Desa (APMD) menjadi terobosan agar masyarakat mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan secara cepat.

Di samping itu, memberikan kemudahan bagi Kepala Desa untuk membubuhkan tanda tangan secara elektronik. (Ali Maskur)

Sumber: Humas Pemkab Tuban