Tangerang, PORDES – Dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang mengunjungi Mila Kusuma (41), seorang ibu empat orang anak, warga Kampung Rawa Lini Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang , yang akan menjual ginjalnya, untuk melunasi utang pinjaman online (Pinjol) dan bank harian Keliling.

Kepala Seksi Orang Terlantar Dinsos Pemkab Tangerang, Lili Amalia, memberikan bantuan berupa sembako. Ia juga mengungkapkan, bahwa korban tidak hanya akan menjual ginjal saja bahkan berencana akan melakukan bunuh diri.

“Secara psikologis korban dalam keadaan kondisi tertekan, karena seseorang dalam keadaan kondisi tertekan bisa melakukan apa saja, bukan hanya akan menjual ginjal nya saja, bahkan korban berencana akan melakukan bunuh diri,” kata Lili Amalia saat di hubungi Portal Desa, melalui sambungan selulernya, Kamis (30/12/2021).

Lili juga mengatakan, langkah yang akan di ambil Dinsos Kabupaten Tangerang untuk mencarikan solusi dari permasalahan yang di hadapi oleh Ibu Mila Kusuma, dan ia akan bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) termasuk tadi yang sudah di lakukannya adalah Asesmendia.

“Ada sebanyak hampir 20 pinjaman termasuk Pinjol dan Bank Keliling yang ‘menjebak’ Ibu Mila,” ujarnya.

Dia juga meminta kepada Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Agar segera membuatkan regulasi aturan mengenai pinjol dan bank keliling yang keberadaannya saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat kabupaten Tangerang.

“Karena saya yakin masih banyak Mila yang lainnya yang ada di kabupaten Tangerang yang tidak terekspos, karena saya yakin mereka itu pinjol dan bank keliling bukan menolong tapi menyengsarakan rakyat. Dengan adanya pinjol dan bank keliling, efeknya sampe ada yang bunuh diri karena terornya yang merusak psikologis seseorang,” terangnya.

Sementara, Mila Kusuma Korban Pinjol dan Bank harian Keliling mengatakan dirinya ikhlas jika memang harus menjual ginjalnya untuk melunasi utang-utangnya kepada Pinjol dan bank harian Keliling.

“Karena memang saya sudah tidak punya harapan lagi untuk bisa melunasi utang saya, kulkas yang baru saya kredit saja sudah saya jual untuk menutupi angsuran, maka saya ikhlaskan untuk menjual ginjal saya,” kata Mila Kusuma.

Mila menjelaskan, sejak di tinggal oleh suaminya lima tahun yang lalu, dirinya hidup sebagai tulang punggung keluarga untuk menghidupi ke empat anaknya.

“Saya hanya buruh cuci, mangkannya untuk menutupi kebutuhan keluarga dan biaya sekolah anak saya terpaksa saya harus melakukan pinjaman kepada pinjol, bank harian keliling dan bank mingguan, saya berharap kepada pemerintah agar bisa membantu meringankan beban yang saya alami ini,” pungkasnya. (gbl/pordes)