Cover Lagu Lama Karya Musisi Lokal Kota Ternate, Pria Asal Oba Selatan Viral di Medsos

PORDES TERNATE – Al Peter namanya, berasal dari Desa Maidi, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, adalah seorang musisi lokal di kota Ternate.

Saat ini Al Peter viral di media Sosial (medsos) karena dengan suara merdunya ia mencover lagu lama karya musisi lokal Maluku Utara.

Selain mengcover lagu lama karya musisi lokal Maluku Utara, Al Peter juga sudah banyak menyajikan lagu lagu ciptaannya di medsos baik itu YouTube, Tiktok, dan Instagram.

Atas upayanya itu, Al Peter mampu memiliki Studio yang diberi nama Project Sains Akustik yang beralamat di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

“Studio Project Sain Akustik ini dibangun pada tahun 2019, dan untuk lagu yang disajikan sebenarnya genrenya random artinya lagu apa saja kami sajikan,” ungkap Al Peter kepada Portal Desa, Kamis 20 Desember 2023.

Tapi untuk beberapa waktu kesini, kata Al Peter, ia lebih fokus ke lagu-lagu daerah khususnya Lalayon, kasidah, dan lain lain, dengan tujuan untuk menjaga identitas lagu-lagu asli Maluku Utara.

“Untuk generasi saat ini dan kedepannya, jangan sampai banyak yang lupa dengan lagu lagu khas daerah dan hanya mengonsumsi lagu lagu luar seperti lagu barat, K-Pop dan lain lain,” tegas Al Peter.

IMG 20231219 WA0011

Dikatakan Al Peter, intinya semua lagu apa saja tetap dikonsumsi tetapi lebih mengedepankan lagu lagu daerah, namun semua lagu sering di produksi lagu pop, lagu lawas, lagu dangdut, dan juga lagu lagu religi berupa salawat serta lagu melayu (Malaysia).

Meski begitu Al Peter mengaku bahwa lagu daerah yang ia ciptakan sebanyak lima lagu, dan keseluruhan yang ia cover sekitar 40 lagu itu secara keseluruhan atau genre musik.

“Alasan saya sebab membuat project ini karena hoby musik, kecintaan terhadap musik dan juga ingin menghibur semua yang mendengarkan,” ujarnya.

Pria yang lahir pada 18 Januari 1992 itu, mengaku bahwa modal awal untuk membangun sebuah studio tersebut tidak diketahui secara pasti jumlahnya, sebab, karena dibuat dengan jenjang waktu yang berbeda.

“Umpamanya dibuat secara bertahap misalnya ada rejeki dibuat ini dulu, tetapi studio ini studio rumah, jadi ada satu kamar yang sekaligus di jadikan studio sederhana, jadi mungkin modalnya di sekitar 2 juta, tetapi pengadaan alat alatnya bertahap,” imbuhnya.

Al mengatakan, bahwa selain ia sendiri yang membawakan lagu, ia juga sering bersama dengan teman teman yang memang besoknya penyanyi Daerah dalam hal ini Lagu Qasida, contohnya Yuyun Sibua, Salawati M Djafar. yang memang merupakan penyanyi kasidah atau bisa di katakan artis daerah, jadi sering berkolaborasi.

“Harapannya, kita sebagai konten kreator atau dalam hal ini musisi Maluku Utara khususnya lebih diperhatikan agar memperoleh ruang ruang untuk menampilkan atau dapat menyalurkan hobi serta karya yang bisa menghibur semua kalangan masyarakat, agar nantinya dapat mengisi acara di setiap setiap event dalam daerah bisa juga diisi oleh penyanyi atau musisi daerah, sehingga tidak hanya melibatkan musisi dari luar,” tutupnya. (Riski)