Bau dan Meresahkan, Warga Keluhkan Penampungan Sampah Ilegal di Desa Kayu Bongkok Sepatan

PORDES TANGERANG – Keberadaan tempat penampungan sampah ilegal di Kampung Tegal Sari RT 01/03 Desa Kayu Bongkok Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, dikeluhkan warga setempat.

Pasalnya, sampah yang diduga berasal dari luar kabupaten Tangerang itu kerap menimbulkan bau tak sedap hingga keberadaanya dinilai sangat mengganggu dan bisa merusak lingkungan.

Saripudin (48) salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari tempat penampungan sampah ilegal itu mengungkapkan, ia dan warga lainnya merasa resah dengan bau tak sedap yang berasal dari tumpukan sampah tersebut.

“Kalau memang ini dibiarkan makin hari sampah itu makin menumpuk, karena sisa pemilahannya itu tidak dibuang ketempat yang seharusnya, lama-lama kan nambah parah baunya,” kata Saripudin saat mengungkan keluhannya kepada Portal Desa, Senin 20 November 2023.

Buktinya, lanjut Sarip, belum musim penghujan saja sudah banyak lalat yang berterbangan dan menemplok di makanan, apalagi nanti saat musim penghujan tiba dipastikan akan lebih banyak lalat.

“Makannya saya inisiatif laporan ke wartawan agar lapak pengepul sampah itu bisa segera ditutup, kalau dibiarkan dampak kesannya lebih parah bisa mengundang banyak lalat dan kami yakin bisa membawa banyak penyakit kepada masyarakat,” tegasnya.

Lebih lanjut Sarip mengungkapkan, meski persoalan sampah tersebut sudah dilaporkan dan pemerintah Desa Kayu Bongkok sudah mengunjunginya, akan tetapi lapak pengepul sampah ilegal itu tetap beroperasi.

“Saya minta kepada Dinas DLHK Kabupaten Tangerang dan Satpol PP Kabupaten Tangerang agar segera bertindak melakukan penutupan kepada lapak pengepul sampah ilegal yang saat ini menjadi keluhan kami,” pintanya.

Senada, warga lainnya yang enggan namanya disebutkan mengatakan dampak dari adanya lapak pengepul sampah ilegal itu selain bau adalah banyaknya lalat hijau yang beterbangan masuk kedalam rumah warga.

“Tidak hanya malam, siang juga kalau anginnya mengarah ke rumah kecium baunya apalagi kalau malam istirahat juga keganggu,” kata warga tersebut.

Dia juga mengatakan sebelum adanya lapak sampah ilegal di wilayahnya itu tidak ada lalat hijau yang beterbangan.

“Saya berharap kepada pemerintah bisa menutup tempat sampah itu seperti permintaan masyarakat lainnya karena memang mengeluhkan hal yang sama,” tutup dia.

Sementara, salah satu supir pengangkut sampah saat ditemui dilokasi pengepulan mengaku sampah yang dibawanya itu berasal dari Kota Tangerang.

“Sampah dari kelurahan Karawaci, saya mah hanya disuruh buang kesini pokonya saya mah disuruh dibuang saja kesini sama bapak Joni, kita mah tinggal ngikutin perintah doang,” tutup Supir pengangkut sampah. (gabel)