Kerap Terjadi Pelanggaran di Perusahaan, Disnaker Siak: Kurangnya Pemeriksaan Rutin

PORDES RIAU,- Bidang hubungan Industrial pada Disnaker Kabupaten Siak, Kartono mengatakan pelanggaran yang kerap terjadi di sejumlah perusahaan di wilyahnya diduga karena kurangnya pemerikasaan rutin.

“Sebenarnya setiap pelanggaran dapat teratasi, jika pengawas rutin melakukan tugas pemerikasaan di perusahaan perusahaan yang ada di Kabupaten Siak,” kata Kartono saat di hubungi, Jumat, 27 Desember 2024.

Baca Juga:Dirikan Serikat Pekerja, 8 Buruh PT SJK Diduga di PHK Sepihak

Lebih lanjut Kartono mengatakan pengawasan terhadap setiap perusahaan yang ada di Kabupaten Siak sepenuhnya kewenangan Disnaker provinsi Riau.

“Karena kewenangan penuh mereka, mereka punya PPNS, diberi banyak kewenangan jika terjadi pelanggaran,” tandasnya.

Kartono menyebut seperti rumah makan yang di tunjuk oleh perusahaan IKPP untuk menyediakan makan bagi karyawan yang lembur diduga belum memenuhi sarat dan ketentuan merupakan suatu pelanggaran.

Baca Juga:Uang Makan Lembur Karyawan IKPP Diganti Dengan Paket Makan

Terlebih lanjut dia makanan yang disediakan terdapat belatung dan Itu merupakan pelanggaran yang merugikan karyawan tanpa memikirkan kesehatan dan keselamatan pekerja karena akan ada penyakit.

“Ini bisa mengakibatkan penyakit kibat kerja bukan Kecelakaan kerja termasuk keracunan klorin yang dampaknya jangka panjang baru muncul dan ini belum banyak diketahui oleh pekerja,” pungkasnya.

Terpisah, sekretaris Disnaker kabupaten Siak, wan sa’dun mengatakan pemberhentian pekerja sepihak oleh PT SJK karena mendirikan Serikat Pekerja merupakan pelanggaran sanksi pidana.

“Kalau terbukti pengawas ketenagakerjaan propinsi Riau bisa mempidanakan direktur perusahaan,” tutup Wan Sa’dun singkat.

Sebelumnya diberitakan sebanyak 8 orang pekerja PT Siscanella James Kencana (SJK) bidang Transportasi pengangkutan material diduga telah menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak tanpa pesangon.

Pemberhentian tersebut dilakukan oleh perusahaan sub kontraktor dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper (PT. IKPP) Tbk ini setelah mereka diduga membentuk Serikat Pekerja (SP). (Ricky zp).