40 Hari KKN di Desa Saria, Ini Pesan dan Kesan Mahasiswi Asal Manado

PORDES HALBAR – Seperti pepatah mengatakan setiap pertemuan pasti ada perpisahan, Annisa Tahidji (22), adalah mahasiswi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara (KN) Moderasi Beragama di Desa Saria, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Ia mengaku sangat bersedih saat berpisah dengan masyarakat di Desa Saria, Senin 2 Oktober 2023.

Pelaksanaan KKN-KN yang ia dilakukan selama 40 hari lebih, tentunya banyak pengalaman yang ia dapatkan saat berada di Desa Saria. Dengan berbagai program kerja yang dilakukan dan berkolaborasi bersama masyarakat setempat menjadi kesan yang baik bagi dirinya.

Setelah dilakukan banyaknya program disana akan menjadi catatan, cerita penting dalam kehidupannya, saat berpisah dengan masyarakat setempat terutama papa dan mama piara (orang tua angkat), sedih pun menyelimuti gadis yang mengenakan cadar itu saat berpisah.

Pantauan Portal Desa seluruh masyarakat, pemudi pemudi Desa Saria mengantarkan para mahasiswa didepan Dermaga. Annisa Tahidji nampaknya tak mampu menerima semua kenyataan ini namun Annisa tetap harus kembali menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa ditempat kuliahnya.

“Saya bisa merasakan bahwa ternyata seperti inilah sebuah pengabdian, terdapat banyak rintangan dan ujian, bagaimana menyikapi perbedaan isi kepala, perasaan yang tidak biasa dengan kebiasaan ataupun kultur masyarakat yang berbeda dengan tempat tinggal saya. namun, lebih dari pada itu saya sangat bangga dan senang,” kata Annisa kepada Portal Desa, dikutip Senin 2 Oktober 2023.

“Dari berbagai hal yang ada di desa, mulai dari orang-orang yang sangat menerima kehadiran kami, pengalaman-pengalaman baru yang saya dapat, tempat dan suasana yang nyaman dan masih banyak lagi,” tambahnya.

Annisa mengaku, tentunya ada banyak hal yang ia dapat, dengan mengikuti KKN di Desa Saria, secara langsung mengajarkan dirinya bagaimana caranya bersosialisasi, berbaur dan membangun kebersamaan dengan masyarakat. Terbentuknya relasi dengan berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja dan orang orang tua.

“Saya mendapatkan pengalaman pertama mengajar anak-anak di TPQ, pertama kali berbaur langsung dengan orang-orang dengan adanya perberdaan bahasa. Keseruan dan kekaguman saya dengan aktivitas dan kehidupan masyarakat khususnya para nelayan yang menambah wawasana terhadap bagaimana ikan yang selama ini saya konsumsi didapatkan,” ujarnya.

Pastinya, lanjut Annisa, ia merasa sangat sedih karena mengingat semua kebaikan mama dan papa piara selama ia tinggal di kediaman. Terpikirkan nantinya apakah bisa ia kembali lagi ke desa Saria dengan segala kesibukan dan urusan yang nantinya akan ia hadapi.

“Lingkungan Desa Saria sangat asri, karena jauh dari berada di pesisir dan tak tersentuh polusi udara, namun di sekitaran pantai, kondisinya masih terbilang kurang terjaga kebersihannya. Hal ini sebenarnya sangat disayangkan dan harus mendapat perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah,” akunya.

Dia berharap, dengan adanya KKN Kolaborasi Nusantara ini dapat menjadi titik temu antara Mahasiswa dengan latar belakang budaya, kebiasaan, adat maupun tradisi yang berbeda dengan masyarakat luas. sehingga terciptanya relasi dan kerjasama yang kuat untuk pembangunan dan pengembangan desa.

“Harapan saya untuk para generasi muda adalah semakin jeli dan lebih peka terhadap hal-hal sekitar, hal-hal yang harusnya mendapat perhatian khusus, hal-hal yang kiranya bagus untuk dikembangkan,” harap Annisa.

Ia menuturkan, masyarakat desa Saria terkenal ramah dan memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap sesama, bagaimana mereka memperlakukan orang yang tidak dikenal seperti keluarga sendiri. cara mereka bertegur sapa, dan cara mereka melayani orang-orang pendatang seperti Mahasiswa KKN, membuat ia merasa berat untuk meninggalkan desa ini.

”Dari awal kami para Mahasiswa sampai di desa, sampai pada penarikan tidak luput dari uluran tangan masyarakat, terlebih lagi para pemuda-pemudi yang dengan sigap membantu agar kegiatan apapun yang kita laksanakan berjalan dengan baik, menopang program kerja kami baik dalam bentuk tenaga dan pikiran, tentunya kesuksesan dari kegiatan kegiatan kami bagian dari partisipasi dan kerjasama dari masyarakat,” tutupnya. (Riski)