Pontianak, PORDES – Program studi pendidikan sejarah IKIP PGRI Pontianak menyelenggarakan pekan bulan sejarah Indonesia, dengan menggelar acara seminar. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama AGSI Kalimantan Barat, Majalah Riwajat.

Kegiatan di buka oleh Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam, dan digelar selama tiga hari. Pada hari pertama, seminar membahas tentang bagaimana sejarah pemikiran berkonstribusi dalam pembelajaran sejarah lokal. Pemateri dalam kegiatan ini adalah ketua AGSI Kalimantan Barat, redaktur majalah Riwajat dan dosen Universitas Negeri Semarang.

Untuk kegiatan kedua di isi oleh alumni pendidikan sejarah dan kegiatan terakhir di isi dengan seminar yang melibatkan mahasiswa dari IKIP PGRI Pontianak, Universitas Tanjungpura, Universitas Negeri Semarang dan UNDIRA PGRI Jakarta.

Ketua prodi pendidikan sejarah, Basuki Wibowo menjelaskan, bahwa kegiatan pekan bulan sejarah adalah kegiatan rutin yang di selenggarakan tiap tahun bekerjasama dengan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Kalimantan Barat.

“Tema besar yang di usung oleh prodi pendidikan sejarah adalah bagaimana peristiwa sejarah yang berupa pemikiran-pemikiran masa lampau, mampu menjawab permasalahan yang ada pada saat sekarang terutama bencana alam,” ujar Basuki, Rabu (15/12/2021).

Tsabit azinar Ahmad, selaku pembicara menjelaskan, bahwa pemikiran pemikiran masa lalu bukan hanya sebatas sebagai peristiwa tetapi harus di maknai sehingga dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari.

Kegiatan pekan bulan sejarah akan tahun 2021 melibatkan alumni dengan harapan peristiwa peristiwa sejarah di daerah mampu di publikasikan oleh alumni, hal ini di sampaikan oleh Muhammad Sadikin, selaku panitia kegiatan.
Prodi pendidikan sejarah kedepannya mendorong munculnya tulisan-tulisan sejarah lokal untuk memperkaya khasanah pengetahuan masyarakat Kalimantan Barat. (reza/pordes)