Pembangunan Breakwater Dikeluhkan Nelayan, DKP Provinsi Banten Sebut Tak Pernah Perintahkan Menurunkan Batu di Laut Perlintasan

Pembangunan Breakwater Dikeluhkan Nelayan, DKP Provinsi Banten Sebut Tak Pernah Perintahkan Menurunkan Batu di Laut Perlintasan

PORDES TANGERANG – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Muhamad Azis, mengaku pihaknya tidak pernah memerintahkan siapapun menurunkan batu-batu pembangunan breakwater di laut perlintasan perahu nelayan, karena menurutnya itu bukan kewenangannya.

“Mungkin tindakan solusi tersebut adalah keputusan dari pelaksana pekerjaan dikarenakan tingkah pengangkut batu bolder kandas. Selama 1 minggu tidak bisa maju ke titik pembangunan breakwater,” terang Muhamad Azis dalam keterangan tertulisnya, Jumat 15 September 2023.

Azis meminta kepada wartawan untuk langsung mengkonfirmasi kepada pihak pelaksana pembangunan breakwater yang ada di lokasi pekerjaan tersebut yakni di laut Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

“Jadi silahkan Bapak konfirmasi ke pihak pelaksana di lapangan. Demikian terimakasih,” tutupnya singkat.

Untuk memperjelas konfirmasi wartawan Portal Desa mencoba beberapa kali menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Muhamad Azis, namun tidak direspon.

Sebelumnya diberitakan Pembangunan Breakwater atau pemecah ombak di Pesisir Utara Kabupaten Tangerang, tepatnya di Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang untuk melindungi abrasi, di keluhkan para nelayan di wilayah tersebut, Rabu 12 September 2023.

Para nelayan itu menilai pembangun infrastruktur penahan ombak itu sangat mengganggu perjalanan mereka melaut karena batu-batu untuk pembangunan breakwater tersebut ditumpuk ditengah-tengah lintasan perahu nelayan.

“Batu-batu untuk pembangunan breakwater ini kurang lebih sudah 10 hari, kami takut nabrak karena posisi batu terlalu ngunggul dan menghalangi jalan perahu, jadi perahu yang melintas kehalangan dan kami ngerasa keganggu” ungkap Mulyono salah satu Nelayan, Rabu 13 September 2023.

Sampai berita ini diterbitkan Portal Desa masih berupaya mengkonfirmasi pihak pelaksana pembangunan breakwater tersebut untuk dimintai keterangan. (gabel)