Guru Senior Kuraisa Rakib Berlinang Air Mata Saat Mendapat Suprise Dari Para Siswa Dan Alumni di Acara Perpisahan,

Halbar, PORDES– Acara pembagian buku laporan pendidikan (rapot) di rangkai dengan pelepasan masa bakti guru senior SDN 13 Halmahera Barat, Kuraisa Rakib.

Kepala Sekolah SDN 13 Halbar Ratnah Djakaria dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimah kasi banyak kepada orang tua wali murid, pengawas sekolah Imam, dan seluruh dewan guru juga alumni atas kerjasama yang dilakukan sehingga kegiatan berjalan dengan  baik.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, terutama wali Murid, Dewan Guru, Pak Imam sebagai pengawas sekolah, dan semua alumni SD N 13 Halmahera Barat yang telah membantu terselenggaranya acara ini. Kepada Ibu Kuraisa Rakib saya menyampaikan terimakasih atas pengabdian Ibu di sekolah ini, semoga semua bakti Ibu menjadi pahala, selamat jalan Ibu Kuraisa kami akan selalu mengingat jasa Ibu” ucap Ratnah Djakaria.

Di ketahui Kuraisa Rakib Guru senior di SDN 13 Halbar yang mengabdi sejak 31 Januari 1983 sesuai Sk yang di terimanya, kemudian dirinya mulai mengajar  di sekolah pada 1 Februari 1983

“Hari Ini Adalah Hari yang sangat terkesan dalam sejarah kehidupan saya, perasaan saya sedih bercampur bahagia, ini momen yang sangat mengharukan sekaligus sedih karena harus berpisah dengan orang orang yang saya cintai. Mohon maaf Kepada Seluruh guru di sekolah ini, apabila selama saya menjalankan tugas selama 35 tahun terdapat keslahan dan kekhilafan, kebaikan dari semua akan selalu saya kenang di hati saya. Sekali lagi saya mohon maaf, karena manusia tidak luput dari salah,” Ucap Kuraisa Rakib dalam sambutannya.

Mnurutnya banyak kenangan suka dan duka saat menjalankan tugas, dan dirinya tidak bisa ungkapkan satu persat

“Saya di angkat menjadi PNS dan di tempatkan di sekolah ini sebagai guru dan juga pernah menjadi Kepala Sekolah, ada banyak pengalaman yang tidak bisa saya ukir, namun telah membuat bermakna dikehiduoan saya” ujarnya

Kuraisa juga berpesan kepada rekan rekan Guru, sebelum mengahiri sambutannya.

“Anak anak adalah tunas harapan bangsa, maka didiklah mereka dengan sepenuh hati dan kasih sayang, jangan didik mereka dengan emosional, saya rasa semua di kembalikan kepada diri kita selaku guru, kita sadar bahwa hadapi 10 orang anak pasrti wataknya berbeda, oleh karnanya hadapi mereka dengan lemah lembut dan kasih sayang,” pesan Kuraisa.

“Saya memahami, kita sebagai pendidik menjadi pahlawan tanpa jasa, yang namanya harum semerbak di bumi pertiwi,” pungkasnya. (Riski)