Tangerang, PORDES – Nenek Amih tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Matanya terus berkaca-kaca. Mimpi Nenek berusia 63 tahun itu untuk memiliki rumah yang layak segera terwujud.

Cukup lama, Nenek Amih tinggal di rumahnya yang bisa dibilang sudah tak layak huni. Bersama dua orang anaknya, mereka hidup ala kadarnya.

Warga Kampung Gempol Sari RT 004/001 Desa Gempol Sari Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang ini, mengaku tak bisa berbuat apa-apa ketika hujan deras turun.

Dalam waktu singkat, air masuk lewat atap rumah yang sudah berlubang, rumah Nenek Amih pun dipenuhi air serta lantai rumah yang beralaskan tanah menjadi becek. Beberapa bagian dinding dari bilik rumahnya juga sudah terlihat hancur.

Kini harapan Nenek Amih untuk tinggal di tempat yang layak bisa dirasakannya dalam waktu dekat ini. Nenek Amih sudah dijanjikan mendapat bantuan renovasi rumah tidak layak huni dari Pemerintah Kecamatan Sepatan Timur dan Pemerintah Desa Gempol Sari.

Kehadiran Camat Sepatan Timur, Asep Nurman Jaenudin, bersama Kepala Desa Gempol Sari, Juni, yang berkunjung kerumah Nenek Amih menjadi awal kebahagiaan Nenek Amih.

Asep Nurman Jaenudin selaku Camat Sepatan Timur, saat dikediaman Nenek Amih mengatakan, bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program unggulan bedah rumah. Program bedah rumah ini benar-benar dilakukan secara tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Sementara kita data dulu, karena kami dari kecamatan maupun dari desa ada keterbatasan kuota mengenai masalah pembangunan bedah rumah. Jadi nanti akan kita siasati dulu, kita atur dulu, siapa tahu bisa membangkitkan swadaya dari masyarakat, yang secepatnya akan kami bantu bersama pemerintah desa,” kata Asep saat diwawancara portaldesa.co, dikediaman Nenek Amih, Kamis (26/8/2021).

Asep mengungkapkan, soal rumah tak layak huni di wilayah Sepatan Timur cukup banyak, untuk itu pihaknya dalam penanganannya akan melihat situasi dan kondisinya terlebih dahulu, mana rumah yang menjadi prioritas untuk dibantu, sambil mempersiapkan sumber dananya.

“Ini kan sifatnya swadaya, kami akan berembuk dulu dengan pemerintah desa dan masyarakat, mudah-mudahan bisa terealisasi dengan cepat,” ujarnya.

“Karena diwilayah Sepatan Timur cukup banyak, tidak hanya di di Desa Gempol Sari saja, pastinya jangan kawatir, akan kita tangani segera dan tentunya tidak bisa sim salabim seperti Sangkuriang, hari ini ada laporan besok langsung jadi,” sambung Camat.

Mengenai BPNT milik Nenek Amih yang sudah tidak aktif dan tidak bisa menerima bantuan tersebut, Camat Asep menjelaskan, terkait BPNT Nenek Amih, ada ketidak cocokan antara data di KKS dengan Kartu Keluarga (KK).

“Nama yang di KK tidak sesuai dengan nama yang di KKS, itu yang menyebabkan terhambatnya penyaluran BPNT Nenek Amih, dan kemarin sudah di validasi melalui aplikasi SIKS-NG, dan sudah dilaporkan ke Dinas Sosial, jadi tinggal menunggu jadwal penyaluran lebih lanjut gelombang berikutnya,” jelas Asep.

Dalam kunjungannya itu, Camat Sepatan Timur yang didampingi Kades Gempol Sari juga menyalurkan bantuan dari Bupati Tangerang, berupa sembako, sebagai tali kasih dari Pemkab Tangerang.

Senada, juga disampaikan Kades Gempol Sari, Juni, bahwa pemerintah desa siap mendukung apa yang telah disampaikan oleh Camat Sepatan terkait rumah Nenek Amih, seperti yang sudah dilakukan dengan warga lainnya.

Disinggung soal wilayah Gempol Sari yang sering mengalami banjir saat musim penghujan, khususnya di sekitar kediaman Nenek Amih, Kades Juni mengatakan, untuk penanganan banjir diwilayahnya, dirinya sering turun langsung meninjau lokasi yang terkena banjir bersama masyarakat dan organisasi kepemudaan Karang Taruna.

“Banjir diwilayahnya sudah tradisi, sudah jadi kebiasaan, setiap hujan datang pasti banjir,” kata Juni.

Terkait banjir diwilayah, lanjut Juni, bisa disebabkan kali Asin yang dangkal, jika ada normalisasi atau pengerukan lebih dalam lagi, kemungkinan tidak akan banjir.

“Karena Kali Asin sudah penuh dan bak penampungan tidak ada, makanya disini air meluap,” ungkapnya.

Sementara, Nenek Amih menyampaikan terima kasih kepada pihak kecamatan dan desa yang telah berkenan mengunjungi kerumahnya. Nenek Amih juga mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako dari Bupati Tangerang, yang diberikan melalui Camat Sepatan Timur dan Kepala Desa Gempol Sari.

“Terima Kasih Bapak Camat dan Bapak Kades, semoga rumah saya bisa segera dibangun, dan alhamdulilah atas bantuan sembakonya, semoga bermanfaat untuk saya dan keluarga,” ucap Nenek Amih.

Sebelumnya diberitakan, Seorang nenek bernama Amih, hidup dalam kondisi memprihatinkan. Nenek berusia 63 tahun itu tinggal di rumah tak layak huni di Kampung Gempol Sari RT 004/001 Desa Gempol Sari Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang. Baca: Derita Nenek Amih Tinggal di Rumah Beralaskan Tanah Hingga Luput Bantuan Pemerintah.

Selain tinggal dirumah tak layak huni, Nenek Amih ini juga tidak lagi menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), padahal Nenek Amih bagian dari keluarga penerima manfaat (KPM), itu diketahui dari kartu BPNT yang dimilikinya, tertera masa aktif kartunya hingga 01/23. (gbl/pordes)