Di Kota Langsa, Perempuan Terbaik Gampong Calonkan Diri Jadi Geuchik
Di Kota Langsa, Perempuan Terbaik Gampong Calonkan Diri Jadi Geuchik
Langsa, PORDES – Pemilihan Geuchik (Kepala Desa) untuk 19 Gampong (Desa) dari jumlah 66 Gampong serta tiga Gampong persiapan yang ada di wilayah kota Langsa, Aceh, akan segera dilaksanakan. Pemungutan suara pada pemilihan Geuchik akan dilaksanakan hari Selasa, 24 Mei 2022 mendatang.
Jumlah calon Geuchik yang akan mengikuti seleksi rakyat untuk 19 Gampong tersebut sebanyak 82 orang calon 4 Gampong memiliki calon Geuchik dari perempuan.
Cut Surya Purnama calon Geuchik Gampong Matang Panyang, Kecamatan Langsa Timur, Reni Oktaria, calon Geuchik Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro, Cut Siti Zahara calon Geuchik Gampong Pekan Langsa, Kecamatan Langsa Kota, Aceh.
Tidak mudah seorang perempuan mencalonkan diri jadi Geuchik di Aceh apalagi menjadi Geuchik, perempuan masih di anggap tabu menjadi pemimpin Gampong di Aceh. Padahal Aceh punya sejarah bahwa Aceh pernah di pimpinan oleh perempuan-perempuan hebat seperti Ratu Satiafuddin, Cut Mutia, Tjut Njak Dhien, Malahayati, dan masih banyak lagi tidak tercatat oleh sejarah.
Pengamat dan pemerhati Gampong, Ismail, menilai dan mengatakan, tentang seorang perempuan menjadi calon Geuchik di Kota Langsa merupakan hal yang baik. Perempuan punya insting yang kuat dan tajam, punya kemampuan berpikir, wawasan dan nalar yang kuat dan dapat merasakan apa yang di rasakan oleh orang-orang dekatnya.
“Maka jika perempuan menjadi seorang Geuchik sebagai pemimpin Gampong dapat bekerja dengan baik mempersatukan warga dengan pola pikir satu yaitu membangun Gampong bukan dengan omongan tapi dengan kerja sama dan sama-sama bekerja untuk sebuah Gampong,” ujarnya, Senin (16/5/2022).
Menurut Ismail, Gampong bukan milik satu orang saja atau kelompok tapi milik bersama dan tanggung jawab bersama untuk sebuah kemajuan Gampong.
“Geuchik hanya pemimpin pemerintahan dan administrasi dan menjaga yang sudah ada dan menciptakan yang belum ada sesuai dengan karakter masyarakat dan Gampong itu sendiri,” tambahnya.
Bagi calon Geuchik dari perempuan jika terpilih, semakin menumbuhkan kesadaran dan partisipasi warga yang tinggi dalam proses pembangunan Gampong, terutama kaum perempuan, maka disarankan jika terpilih menjadi Geuchik dapat menggali dan memahami kebutuhan warga yang dirasakan mendesak dalam perencanaan dan implementasi program pembangunan dan peningkatan proses evaluasi perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan agar menjadikan Gampong lebih baik lagi.
Perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam proses dalam proses pelaksanaan pembangunan Gampong. Bagi masyarakat agar selalu berpartisipasi dalam pembangunan Gampong karena masyarakat adalah unsur penting dalam pembangunan. Masyarakat harus memiliki semangat gotong royong.
“Peran perempuan dalam pembangunan Gampong sangat penting apalagi jika menjadi Geuchik. Pemilih perempuan lebih dominan di empat Gampong tersebut sudah selayaknya kaum perempuan di Gampong itu memilih kaumnya sendiri menjadi Geuchik ke depan,” tutup Ismail
Laporan: Mustafa