Gubernur Khofifah Dorong Percepatan Masa Tanam Padi

Tuban, PORDES – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melaksanakan tanam padi serentak bersama Presiden Jokowi Di Desa Senori Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban berkomitmen mendorong percepatan masa tanam padi guna menjaga produktivitas di Jawa Timur, Kamis 6 April 2023.

Turut mendampingi Presiden Jokowi tersebut yaitu Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Toni Hermanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Tuban Riyadi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan Desa Senori Kecamatan Merakurak dipilih untuk lokasi tanam padi bersama Presiden karena memiliki Indeks Pertanaman (IP) 3 pada April 2023 diproyeksikan akan ditanam padi Varietas Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32 seluas 314 hektar dan sasaran tanam di Tuban seluas 8.104 hektar.

“Jatim berkomitmen untuk terus melakukan percepatan masa tanam padi mengingat saat ini merupakan masa setelah panen raya,” tutur Khofifah.

Khofifah menegaskan, bahwa saat ini mulai masuk akhir musim penghujan dan awal musim kemarau ketersediaan air masih melimpah sehingga produksi panen menjadi maksimal.

“Musim hujan, ketersediaan air cukup tinggi sehingga waktu yang tepat untuk proses tanam padi,” jelas Khofifah.

Menurut mantan Menteri Sosial RI itu, percepatan masa tanam padi ini penting dilakukan setelah masa panen dimana panen raya padi di Jawa Timur dimulai bulan Februari dan bulan Maret – April 2023, sehingga saat ini telah dimulai musim tanam padi.

“Percepatan tanam ini memanfaatkan kondisi curah hujan yang masih ada karena ketika masuk musim kemarau akan ada penurunan debit air irigasi,” kata Khofifah.

Realisasi masa tanam MT Oktober 2022 – Maret 2023 di Jawa Timur mencapai 1.254.897 hektar sasaran untuk musim tanam April – September 2023 seluas 817.353 hektar.

Lanjut Khofifah, berdasarkan informasi iklim dari BMKG dimohon kepada Bupati dan Walikota yang daerahnya menjadi lumbung pangan untuk melakukan panen air hujan mengisi waduk/embung/danau guna mengantisipasi musim kemarau.

Menurut data BPS, produksi beras di Jawa Timur tahun 2022 cukup tertinggi di Indonesia, NTP dengan indeks diatas 100 yang mengindikasikan peningkatan kesejahteraan rakyat dan produsen pangan.

Sebagai Provinsi pusat penghasil padi terbesar, Jawa Timur mempunyai peran vital dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.

“Produksi beras Jatim sangat diandalkan bukan untuk memenuhi kebutuhan warga Jawa Timur saja tetapi juga diandalkan untuk mencukupi kebutuhan 16 Provinsi lain di Indonesia Bagian Timur,” terang Khofifah.

Sedangkan Tuban temasuk 5 besar produsen padi terbesar di Jawa Timur dalam tahun 2022 luas panen mencapai 85.288 hektar dan produksi padi sebesar 498.939 ton GKG atau setara beras 288.097 ton beras.

Di Tuban juga produktivitas padi rata-rata 5.85 ton per hektar diatas rata-rata di Jawa Timur 5.63 ton per hektar, saat ini rata-rata harga Gabah Kering Panen mencapai Rp 5.200, Gabah Kering Giling Rp 6.400 dan harga beras Medium Rp 10.500. (Ali Maskur)

Follow Berita Portal Desa di Google News