Air Bersih Untuk Masyarakat Tercemar, Pemda Mabar Diminta Tutup Kegiatan Tambang di Hulu Kali Wae Mese

Labuan Bajo, PORDES – Sumber pasokan air bersih untuk kebutuhan masyarakat Kota Labuan Bajo, Spam Wae Mese II, terjadi pencemaran zaat kimia yang diduga diakibatkan dari kegiatan tambang yang berada di Hulu Kali Wae Mese.

Pantaun Portal Desa di lokasi penambangan galian C Wae Mese, Desa Todong Mbelang Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Jumat (10/3/2023), terdapat 1 unit alat berat dan beberapa unit kendaraan roda 4, serta para anggota pekerja sedang melakukan aktivitas di sekitar area AMP.

Jarak kegiatan tambang dengan pusat pengolahan air bersih SPAM Wae Mese, kurang lebih 2 kilometer.

Salah satu staf PT Menara Armada Pratama, Rafael Angkur, saat dimintai keterangan, mengaku kegiatan tambang tersebut berlangsung belum lama, karena surat izin untuk melakukan kegiatan pertambangan di lokasi tersebut baru di keluarkan oleh pemerintah.

“Kegiatan ini baru tiga minggu, setelah kami mengantongi Izin dari pemerintah,” terangnya, saat ditemui dilokasi AMP yang tidak terlalu jauh dari Muara Kali Wae Mese.

Selanjutnya, di sekitar area pertambangan awak media berjumpa dengan Ketua Komisi 3 DPRD Mabar, Innocentius Peni, yang kembali melakukan monitoring dari lokasi kegiatan galian C.

Air Bersih Untuk Masyarakat Tercemar
Ketua Komisi III DPRD Mabar, Innocentius Peni, saat melakukan monitoring di tempat produksi air minum bersih SPAM Wae mese II. (Portal Desa/Oktafianus Dalang).

Innocentius Peni kepada wartawan mengatakan, dirinya hadir bersama Kapolsek Ngorang untuk melakukan monitoring berdasarkan informasi dari masyarakat, tentang pencemaran air bersih untuk kebutuhan masyarakat kota Labuan Bajo.

“Berdasarkan hasil monitoring, kami menilai pencemaran ini sangat beresiko, sebab secara kasat mata kondisi air tampak sangat pekat terkontaminasi unsur kimia dan bau yang sangat menyengat,” ungkap Inno.

Inno menegaskan kepada Pemda Mabar untuk segera menertibkan kegiatan pertambangan di sekitar Hulu Wae Mese, apalagi menggunakan mesin, bisa berakibat yang sangat fatal untuk kebutuhan air minum bersih di kota wisata super premium Labuan Bajo.

“Bagaimana pun, kegiatan tambang mengunakan alat mesin, pasti terjadi pencemaran. Mau sedikit atau banyak, semua bahan bakar dan limbahnya pasti akan mengalir ke SPAM Wae Mese,” tegasnya.

Lebih lanjut, Inno mengatakan, tidak ada alasan bagi Pemda Mabar, untuk mencabut izin tambang galian C di sekitar Hulu Wae Mese, mengingat kegiatan KTT ASEAN Summit 2023 yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo sudah di depan mata.

“Harus cabut izin tambang itu karena sangat menggangu kebutuhan air minum bersih masyarakat Kota Labuan Bajo. Ingat air minum ini merupakan kebutuhan hajat hidup orang banyak,” katanya.

Sementara, Direktur Perumda Air Minum Wae Mbeliling Aurelius Hubertus Endo saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa ia telah menerima laporan dari bawahannya, pada Kamis sore (9/3), sekitar pukul 17.00 wita, tentang kondisi air di Kali Wae Mese yang sebelumnya sebagai air baku yang diolah untuk menjadi air minum bersih nampak tercemar.

“Kondisi di permukaan sungai terbentuk buih dan sangat pekat. Setelah di cek teridikasi material yang tercemar itu jenis Oli,” ujar Endo yang ditemui di kantor (SPAM) Wae Mese II, Jumat (10/3/2023).

Setelah diuji di laboratorioum untuk sementara produksi air minim bersih di SPAM Wae Mese II belum bisa melakukan pendistribusian ke pelangaan. Lantaraan kepekatan kontaminasi dari pencemaran itu saat tinggi sekali.

“Namu kita tetap berupaya semaksimal munkin agar kebutuhan air minum bersih untuk seluruh pelanggan di kota Labuan Bajo tetap terpenuhi,” jelasnya.

Follow Berita Portal Desa di Google News

Laporan: Oktafianus Dalang