Air Mata di Balik Bantuan: Warga Miskin di Lebak Wangi Diduga Alami Pemotongan Dana Bansos
Air Mata di Balik Bantuan: Warga Miskin di Lebak Wangi Diduga Alami Pemotongan Dana Bansos
PORDES TANGERANG – Nasib pilu dialami warga miskin penerima bantuan sosial (Bansos) di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. Mereka harus rela menelan ludah pahit dan menghela nafas sejenak saat uang bantuan dari pemerintah yang masuk ke rekening Program Keluarga Harapan (PKH) disunat oleh segelintir oknum.
Salah satu warga penerima bantuan sosial, Seri (50) mengatakan, bahwa dirinya mengaku mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui program Kementerian Sosial (Kemensos) Program Keluarga Harapan (PKH) sejak tahun 2017 lalu. Namun, belakangan ini uang bantuan tunai yang ia terima tidak sesuai dengan jumlah yang ada dalam saldo di buku rekening miliknya.
“Kemarin saya cair Rp900 ribu tapi cuma dikasih Rp800 ribu dipotong seratus ribu sama agen BRILink Arsyila, ini struk cek saldo awalnya,” ucap Seri saat ditemui di kediamannya sambil menunjukan bukti struk saldo, Minggu, 2 November 2025.
Seri mengaku, pemotongan uang bantuan tersebut bukan kali pertama ia alami namun sudah berlangsung beberapa kali setiap pencairan, baik PKH, BPNT, Bantuan Lansia maupun Kesra. Anehnya lagi, setiap kali ia meminta kartu ATM BRI miliknya yang dipegang oleh agen, selalu ditahan dan diancam akan diblokir dari penerima bantuan.
“Makin ke sini makin gede aja potongannya, kita mah orang susah jadi dibodoh-bodohin dan ditakutin aja, mau minta tolong aja ini mah Pak (warga menyebut wartawan_red),” ujarnya.
Senada, dialami warga Desa Lebak Wangi lainnya, SRT (56) pemotongan uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) membuat dirinya tak berdaya. Pasalnya, setiap kali ia mencoba meminta kartu ATM BRI miliknya itu selalu dipersulit oleh oknum seseorang yang mengaku sebagai ketua kelompok PKH seorang ibu berinisial TA.
“Saya udah berkali-kali mau ambil kartu malah dibilang nanti diblokir engga dapet lagi yah! dari pada diblokir lebih baik saya diam aja soalnya saya masih butuh bantuan pemerintah,” ucap SRT dengan raut wajah penuh kebingungan.
Terpisah, Ketua RT 006 Desa Lebak Wangi, Wahyu membenarkan kejadian tersebut. Bahwa puluhan warganya mengalami peristiwa itu sejak lama. Bahkan, ia sendiri sempat mendatangi oknum ketua kelompok dan salah satu Agen BRILink yang melakukan pemotongan tanpa dasar tersebut. Namun, keduanya selalu menahan dan tidak memberikan kartu-kartu milik warganya tersebut.
Ia berharap, ada perhatian dari pemerintah Kecamatan Sepatan Timur, Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Kepolisian Polsek Sepatan, untuk segera turun menyelesaikan persoalan ini dan melakukan upaya hukum jika diperlukan.
“Kalau beberapa hari kedepan tidak ada pengembalian uang yang selama ini dipotong dan penyerahan kartu ATM oleh oknum ketua kelompok dan agen, saya sendiri yang akan melaporkan ke kepolisian untuk membela hak warga,” pungkasnya. (Red)


													