Keren! Ratusan Kepala Sekolah SMP di Cianjur Diberikan Pelatihan Kode Etik Jurnalistik
Keren! Ratusan Kepala Sekolah SMP di Cianjur Diberikan Pelatihan Kode Etik Jurnalistik
PORDES CIANJUR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cianjur bersama Forum Pemred dan Forum Medsos Cianjur menggelar Journalist Goes to School untuk peningkatan skill dalam mengolah media sosial serta mengenal kode etik jurnalistik.
Kegiatan yang digelar di dua tempat yakni Assakinah Cianjur, dan di Gedung PGRI Kecamatan Sindangbarang, Cianjur Selatan ini sambut antusias oleh ratusan Kepala SMP dan PKBM di wilayah tersebut.
Ketua PWI Cianjur, Ahmad Fikri mengatakan, kegiatan yang digelar oleh pihaknya ini lantaran banyak wartawan di wilayahnya yang belum memahami kode etik jurnalistik.
“Alhamdulillah antusias para kepala sekolah atau guru SMP dan PKBM di wilayah Cianjur Selatan sangat tinggi sehingga pelatihan jurnalistik ini berjalan dengan baik dan lancar,” kata Fikri, Jumat 6 September 2024.
Tidak hanya itu kegiatan Journalist Goes to School ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi dan keterampilan jurnalistik serta memberikan materi terkait pengelolaan media sosial dan website sekolah.
“Selain mendapatkan ilmu kejurnalistikan, mereka juga bisa memahami tentang kode etiknya. Sehingga mereka bisa mengetahui mana media yang mempunyai badan hukum dan tidak,” jelasnya.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Opik ini menjelaskan saat ini pelatihan Journalist Goes to School baru digelar ditingkat SMP dan PKBM.
“Kedepannya insyaallah kita akan melakukan pelatihan ditingkat SD dan SMA atau SMK se-Kabupaten Cianjur dan nanti kita akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pendidikan Provinsi,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Forum Pimpinan Redaksi (Pemred), Gia Gusniar menuturkan, melalui kegiatan Journalist Goes to School, pihaknya ingin menunjukkan bahwa seorang jurnalis memiliki peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Tak hanya menyajikan informasi dan kontrol sosial melalui media, tapi wartawan juga bisa berperan aktif melalui kegiatan-kegiatan yang mengedukasi masyarakat. Sekaligus menjaga citra profesi yang banyak dirusak wartawan abal-abal,” tutup Gia Gusniar singkat. (Afzal).