Anggota DPRD Banyak Absen Pada Rapat Paripurna, Logam: RIP

Labuan Bajo, PORDES – Sebanyak 13 dari total 30 anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat, dikabarkan tidak hadir dalam Rapat Paripurna Jawaban Pemerintah Atas Pandangan Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Manggarai Barat, terhadap pengantar nota keuangan atas Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021, yang dilaksanakan Rabu (18/5/2022).

Menanggapi hal tersebut, Pemerhati Kebijakan Publik Lorens Logam mengatakan, kehadiran anggota DPRD di Rapat Paripurna sangatlah penting untuk menandai keseriusan mereka dalam bekerja sebagai legislatif.
Menurut Logam, forum rapat paripurna yang digelar kemarin tersebut sebetulnya podium untuk mengevaluasi sekaligus mengendalikan eksekutif yang ugal-ugalan.

Baca Juga:Diduga Tarik Kembali Traktor, Aktivis Sebut Basilius Sardi Jeramat Ciderai Norma Hukum

“Jadi kehadiran mereka itu sangatlah penting untuk menunjukkan keseriusan mereka menjadi wakil rakyat,” ujar Logam saat dihubungi Poltal Desa, Kamis (19/5/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa ketidakhadiran dari anggota DPRD tersebut sudah menjadi kebiasaan, lantaran, seringkali saat dirinya menyaksikan paripurna. Tingkat kehadiran Anggota sangat rendah.

“Tapi, kalau melihat sejarah panjang kehadiran anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat dalam forum paripurna ataupun RDP, nampaknya kebiasaan absen itu sangat biasa. Ada problem etis dalam kultur di Lembaga DPRD Mabar,” paparnya.

Baca Juga:Aktivis Kritisi Dewan Bolos Saat Paripurna, Sebut Anggaran Mamin Diduga Tak Terserap

Selain itu, Logam juga menambahkan bahwa ketidakhadiran tersebut akan terus berulang dan dianggap normal.Walaupun telah disorot I berbagai media, namun hal itu tidak berpengaruh. Lantaran tidak ada sanksi politik dan sanksi sosial yang diberikan kepada anggota dewan yang secara sengaja tidak hadir.

“Kondisi ini menarik untuk disimak agar menjadi bahan perenungan masyarakat supaya memberikan sanksi sosial. Dimulai dari mempublikasi nama yang tidak hadir, sehingga datanya dapat diakses oleh publik,” tegasnya.

“Saya pikir ini upaya terakhir untuk mengakhiri kebiasaan buruk yang terjadi pada Pemburu Rente alias DPRD Mabar, ajak masyarakat beri sanksi sosial. Saya sebagai masyarakat mengucapkan Rest In Peace untuk anggota DPRD yang tidak hadir, semoga cepat bangkit dari bencana moral,” tutup Logam.

Laporan: Oktafianus Dalang