Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Kedaung Barat Warnai Pawai Obor Sambut Ramadhan
Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Kedaung Barat Warnai Pawai Obor Sambut Ramadhan
PORDES TANGERANG – Karang Taruna Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang bersama warga melakukan pawai obor untuk menyambut bulan suci Ramadhan, Kamis 27 Februari 2025 malam.
Menariknya, tradisi ini tidak hanya diikuti oleh ribuan umat muslim tetapi juga umat buddha dan konghucu turut serta meramaikan kegiatan tersebut dengan atraksi barongsai.
Kepala Desa Kedaung Barat Sarnin Ayub mengatakan pawai obor ini merupakan salah satu tradisi rutin yang kerap dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
“Pawai obor ini memiliki makna dan tujuan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membangkitkan semangat dalam menjalankan ibadah puasa,” kata Ayub, Jumat 28 Februari 2025.

Kades yang memiliki jiwa sosialisasi yang tinggi ini mengajak kepada warganya untuk menyambut dan melaksanakan puasa Ramadhan dengan penuh kegembiraan.
“Dengan semangat yang membara mari kita sambut bulan suci dengan penuh kegembiraan dan harapan,” ajaknya.
Menurut dia bulan yang penuh magfiroh ini dapat menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Ramadhan ini bisa menjadi momen untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta mendekatkan diri kita kepada Allah SWT,” katanya.
Disinggung adanya warga Tionghoa dalam kegiatan tersebut, Ayub mengatakan kehadiran mereka merupakan bentuk kerukunan antar umat beragama di desanya yang selalu terjalin erat.
“Toleransi kerukunan umat beragama di desa kami memang sudah lama diwarisi oleh para leluhur dengan menjaga marwah Desa Kedaung Barat yang majemuk,” ujarnya.
Ayub menambahkan kerukunan antar umat beragama di Desa Kedaung Barat tidak hanya terlihat pada kegiatan pawai obor saja melainkan dalam setiap kegiatan keagamaan.
“Buktinya saat Ramadhan umat non muslim di desa kami pada siang hari tidak ada yang makan minum dengan sengaja terang-terangan karena mereka saling menghormati,” ungkapnya.
Tidak hanya itu saat warga non muslim merayakan hari keagamaan juga warga muslim turut memberikan ucapan.
“Bahkan saat warga non muslim ada yang meninggal dunia juga warga muslim turut melayat dan menghadiri pemakaman,” pungkasnya. (gabel).