Tak Tuai Dukungan Pemkab Kayong Utara Masuk Top 11 Besar Putri Hijab Kalbar 2022, Dwi dan Nurul: Kecewa sih pasti

Kayong utara, PORDES – Pemilihan Duta hijab provinsi Kalimantan Barat tahun 2022 kembali digelar, saat ini terdapat 11 peserta yang berada pada Top 11 besar dan bersaing melalui vote online yang berlangsung sejak 27 Juli 2022 hingga berakhir pada hari 1 Agustus 2022, untuk masuk pada tahap II Top 3 besar mewakili Kalimantan Barat (Kalbar) ke tingkat Nasional.

Tahun 2022 menjadi tahun pertama, ada perwakilan kabupaten Kayong Utara ikut dalam event Putri Hijab Kalbar tersebut, tiga orang putri terbaik daerah, Dwi Kurnia (mahasiswi keperawatan Univesitas Tanjungpura Pontianak), Nurul Qomariah (mahasiswi Kesehatan Gigi Poltekes Kemenkes Pontianak), dan Alda Swarni Dewi (Staf Protokol Pimpinan pada bagian Prokopim Sekretariat Daerah Kayong Utara), berhasil menjadi finalis Top 11 Besar.

Walau sama-sama puteri terbaik daerah Kayong utara, namun miris, dua finalis yang akrab di sapa Dwi dan Nurul ini layaknya di anak tirikan. Di kutip dari video unggahan instagram @kayonginformasi yang di sematkan pada postingan tampak dalam video tersebut dukungan di sampaikan oleh Bupati Citra Duani bersama Yayuk winarti Ketua TP PKK, Daud Cino Yordan atlet tinju sekaligus Ketua Koni kayong utara dan seorang Konten Creator Kayong utara, kepada Alda Swarni Dewi.

Namun, sayangnya dukungan tersebut tidak ada di berikan kepada 2 finalis yang sama-sama berasal dari Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara tersebut.

Menanggapi hal tersebut, saat di konfirmasi via telpon Dwi Kurnia menyampaikan rasa kekecewaanya, menurutnya sama-sama putri daerah tentu dukungan yang samajuga diberikan terhadp mereka.

“Agak kecewa si pasti ya, karna yang kita tahukan ada 3 orang, kok yang nonjol cuman 1, setidaknya jika pemerintah memberikan dukungan, pemerintah tahulah bahwa ada 3 finalis yang mewakili Kayong Utara,” ujar Dwi.

“Saya sih tidak ngeliat langsung ya video yang beredar di IG itu, cuma sekilas melihat di story whatsappnya yang bersangkutan dan itu pun tidak saya replay, yaudah gitukan. Kawan-kawan saya juga banyak mengirimkan screen shoot video itu, terus di tanya, kok cuman 1sih yang di dukung kalian, kok nda ada, kan ada 3 dari Kayong Utara, ya hampir semua pesan yang masuk ke saya banyaknya bertanya gitu yang menonjol di dukung kok cuman satu pada hal ada tiga orang,” terang Dwi.

Dwi juga mengatakan, ini pertama kalinya dia dan Nuru Qomariah ikut serta dalam audisi Putri Hijab Kalbar ini.

“Ya dari kami pun paham, agak kurang gerak untuk menggalang dukungan, karna ini pertama kalinya ikut. ya mungkin kak Alda juga udah sering ikut event-event seperti ini, apalagi beliau kerjanya di pemerintahan jadi mungkin dapat full support. Padahal juga ini pertama kalinya ada dari Kayong Utara yang ikut dalam audisi ini, yang awalnya daftar itu ada 4 orang, dan kini yang bertahan kami tiga orang saat ini, dan kita juga sama-sama membawa nama daerah,” jelasnya.

Dwi berharap semoga pemerintah tahu bahwa Kayong Utara ada 3 utusan dan semoga pemerintah bisa mendukung penuh serta meminta dukungan vote kepada masyarakat.

“Semoga pemerintah tau bahwa saya dan Nurul juga menjadi finalis putri hijab sama-sama membawa nama Kayong Utara. Harapnnya siapa pun terpilih, semoga ada support penuh dari pemerintah dan karna hari ini terakhir penutupan vote. Harapan saya dapatlah di bantu dengan dukungan,” tandas Dwi Kurnia.

Sementara, meski tak mendapatkan dukungan dari pemerintah secara langsung, Nurul Qomariah mengatakan, dirinya juga telah berusaha untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, Nurul mengatakan bahwa dirinya sempat mengirimkan pesan (DM) berisikan link Vote ke Instagram @kayonginformasi untuk minta di repost IG tersebut, namun tidak di respon serius oleh admin.

“Kalau bicara inisiatif untuk dukungan, kita juga ada inisiatif. Ya memang bukan ke pemerintah tapi ya salah satu cara buat dapat dukungandari masyarakat kayong ya melalui media sosial, tapi ya tidak apa-apalah,”kata Nurul.

Terlihat pada postingan, Instagram @kayonginformasi yang memiliki followers sekitar 32,2 ribu itu, Video dukungan terhadap Alda Swarni dewi di sematkan oleh admin.

“Kayak nyesek dikit, Cuma di baca oleh admin tapi gimana lagi karna mikir juga, kita nda bisa memaksakan juga,” ucap Nurul melalui pesan Whatsapp.

Nurul juga menyampaikan kekecewaannya, menurutnya semua harus mendapatkan dukungan, karena semuanya anak-anak daerah.

“Jujur sih, seperti merasa dibedakan soalnya orang juga tau kan, kami dari Kayong ada tiga orang, tapi cuman satu, ya merasa teranak tirikan. Bisa jadi pemerintah juga tau karna sebelumnya juga masa tes vote dulu ada beberpa orang Kayong yang mendukung kami bertiga, terus di bikin story tag instagram @kayonginformasi dan itu di repost,” bebernya.

Nurul juga mengatakan, bahwa dirinya belum pulang ke Kayong Utara, masih berada di Pontianak, jadi tidak bisa bertemu langsung untuk meminta dukungan, dan ia juga belum tahu untuk dapat jalan untuk membuatnya.

“Soalnya kan jujur kalau saya sendiri belom ada pulang ke Kayong Utara, jadi ya kalau untuk bertemu langsung tidak bisa dan kurang tau juga gimana cara buat dapat jalan (bertemu),” kata dia.

Dia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kayong Utara kedepannya dalam lomba apapun memberikan hak dan keadilan dukungan untuk siapa pun sebagai bentuk apresiasi.

“Harapanya semoga pemerintah kabupatemnkayong utara kedepannya baik itu mau lomba apa pun, bidang apa pun, siapa pun itu yang ikut, agar dapat memberikan hak dan keadian seperti dukungan yang sama. Kalau yang ikut 5 ya 5 nya diberi dukungan jangan hanya 1 kasian yang lain. karena semuanya masih termasuk anak daerah yang perlu di dukung, di apresiasi, dari pemerintah daerah karna mereka sama-sama berjuang mengharumkan nama daerah, insya Allah pastinya berdampak baik untuk daerah tersebut,” harapnya.

“Ya kalau pemerintah mau bikin kami senyum lagi beri aja dukungannya berupa video atau apa, atau doa juga tidak apa-apalah tanpa menyebutkan vote boleh-boleh saja. Setidaknya kata orang apresiasilah biar kami merasa kalau kami ini di anggap anak Kabupaten Kayong Utara tercinta juga begitu,” tutup Nurul.

Sementara, Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disporapar Kayong Utara, Herry Purwanto, mengatakan, tidak ada dukungan secara resmi sebagai instansi atas nama Pemda Kayong Utara kepada Alda Swarni Dewi.

“Saya secara peribadi memegang talent atau bakat  yang di pilihnya sendiri, dan Alda Swarni Dewi telah ia pilih dan siapkan  sejak tahun lalu, tidak ada kaitannya dengan pemda, kebetulan Alda honor di pemda aja dan untuk dukungan-dukungan lain, aldanya yang aktif,” tutur Purwanto.

Purwanto menjelaskan, bahwa itu bukanlah dukungan dari pemda melainkan keaktifan Alda sendiri.

“Jadi bukan dukungan, melainkan keaktifan Alda sendiri, 2 peserta yang lain silakan untuk aktif perkenalan ke Bupati, rekam video dan janjian dengan  Bupati, bebas se kreatif peserta itu sendiri,” jelas Purwanto melalui via Chat Instagram pribadinya senin malam, (1/8/2022).

Ia menegaskan bahwa semua itu adalah inisiatif Alda di bawah manajement pribadinya tidak ada kaitan dengan instansi. Kata dia, bahwa ia juga memiliki sanggar namun tidak begitu aktif.

“Jadi saya jelaskan lagi segala dukungan untuk Alda itu hasil dari aktifnya Alda menguhubungi semua pihak untuk meminta dukungan. Dia aktif kemana-mana termasuk datang ke Daud, datang ke Bupati dan lain-lain. Pokoknya dibawah manajemen pribadi saya, saya sponsor pribadinya, jadi saya sering keliling cari bakat-bakat pilihan versi saya,” ungkapnya..

Dia menambahkan, namanya yang di sebutkan oleh Alda pada 1 Agustus atas nama Kabid itu hanya sebuah kebetulan bahwa dirinya juga seorang PNS selaku  kabid.

“Tidak ada hubungannya dengan kabid, Jadi Alda itu emang talent saya pribadi, bukan dari pemda, kebetulan aja saya PNS. Ya hanya  kebetulan saja saya selaku kabid, saya malah belum tau,  yang jelas saya  yang mendaftarkan Alda ke panitia. Intinya juga siapapun yang ikut saya tetap dukung dan support penuh,” tutup Purwanto.

Pewarta: Johriansyah