Ribuan Massa Mahasiswa dan Warga Tangerang Siap Geruduk DPRD Tuntut Keadilan

 

PORDES TANGERANG – Gelombang aksi unjuk rasa diperkirakan akan memadati Kantor DPRD Kabupaten Tangerang pada Senin, 1 September 2025. Aksi ini digagas oleh gabungan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tangerang, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), serta BEM Universitas Insan Pembangunan.

Sedikitnya 500 mahasiswa disebut akan turun ke jalan membawa berbagai perlengkapan aksi, mulai dari pengeras suara, spanduk, poster, hingga mobil komando. Mereka mengaku turun sebagai bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa dan masyarakat.

Baca Juga:Wabup Intan Ajak Warga Peduli Sungai Cisadane Lewat Aksi Bersih-Bersih

Dalam surat pemberitahuan resmi, mahasiswa menyiapkan lima tuntutan utama, yakni:

1. Meminta klarifikasi Ketua DPRD Kabupaten Tangerang terkait isu kenaikan tunjangan.

2. Mendesak Bupati Tangerang mencabut Peraturan Bupati (Perbup) No. 1 Tahun 2025.

Baca Juga:Tinta Mengering Tidak Lagi Hitam, Dibalik Tembok Kekuasaan 

3. Meminta jaminan dari Bupati, DPRD, dan Kapolresta Tangerang agar aksi berlangsung tanpa tindakan represif.

4. Menuntut transparansi soal tunjangan DPRD Kabupaten Tangerang.

5. Meminta Ketua DPRD menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kabupaten Tangerang.

Tak hanya mahasiswa, gerakan serupa juga akan dilakukan oleh Aksi Rakyat Tangerang (ART) yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari buruh, petani, nelayan, sopir angkot, pedagang kecil, komunitas pemuda, hingga tokoh agama. Mereka menyuarakan penolakan terhadap tunjangan rumah DPRD senilai Rp43 juta per bulan yang dianggap tidak adil dan melukai rasa keadilan publik.

Demi menjaga keamanan, Polresta Tangerang menyiagakan seluruh personel. “Jika eskalasi massa meningkat, kami akan mendapat tambahan kekuatan dari Brimob Polda Banten,” ujar Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa.

Pantauan di sekitar Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang menunjukkan kesiapan aparat dengan menurunkan gabungan TNI, Polri, Satpol PP, hingga mobil taktis seperti Baraccuda, water cannon, dan armada pemadam kebakaran BPBD. Gerbang utama menuju gedung DPRD juga sudah ditutup rapat. (Red/Gabel)