PW MOI Riau Minta Pelaku Pemukulan Seorang Pemred Ditangkap

Pekanbaru, PORDES – Dugaan aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di Kota Pekanbaru, kali ini korbannya Miftahul Syamsir yang merupakan Pemimpin Redaksi (Pemred) media online riauwicara.com.

Dari informasi yang diterima, pelaku yang berjumlah 7 orang melakukan dugaan aksi pengeroyokan di jalan Rajawali tak jauh dari Polsek Sukajadi pada Jumat malam, (7/10/2022).

Menanggapi hal ini, Boma Harmen, Ketua Perkumpulan Wartawan Media Online Indenesia (PW MOI) Riau angkat bicara dan mengutuk aksi premanisme yang mengatasnamakan orang yang diduga dari Pj Walikota Pekanbaru.

“Pemukulan terhadap Pemred riauwicara.com ini akan menjadi perhatian khusus PW MOI Riau dan Pekanbaru. Saya sebagai ketua PW MOI Riau mengutuk dan meminta para pelaku segera di tangkap,” katanya.

Boma menuturkan, sesuai dengan informasi yang ia dapat, para pelaku mengaku orang Pj Walikota Pekanbaru, hal itu didapat saat pelaku mengubungi korban dan mengajak bertemu di jalan Rajawali.

“Ini jelas ada unsur perencanaan dan kita yakin ada dalang di belakang ini. Kami yakin para pelaku ini pasti ada yang menyuruh untuk melakukan pemukulan, pasalnya korban sempat dihubungi dan diajak bertemu, saat pertemuan itu korban dikeroyok oleh 7 orang hingga luka-luka,” tuturnya.

“Apalagi pelaku sempat mengatakan, bahwa dia adalah orang PJ Walikota Pekanbaru jadi kami meminta pihak kepolisian juga memanggil PJ Walikota Pekanbaru mengingat kasus ini sudah di laporkan ke pihak terkait,” sambung Boma.

Masih kata Boma, dugaan sementara ada perintah dari Pj Walikota, ini cukup beralasan, pasalnya beberapa waktu lalu korban yang juga sekretaris KNPI Riau ini sempat memberikan kritikan terhadap kinerja Pj Walikota Pekanbaru terkait permasalahan banjir disalah satu media online.

“Dugaan mengarah kepada Pj Walikota Pekanbaru sah-sah saja, karena para pelaku menyebut mereka orang Pj Walikota Pekanbaru, dan saat yang bersamaan korban juga melakukan kritikan terkait kinerja PJ Pekanbaru selama memimpin kota ini,” jelasnya.

Oleh Sebab itu, menurut Boma, agar isu pemukulan ini tidak menjadi fitnah.

“Kita berharap Pj Walikota Pekanbaru juga melaporkan oknum yang telah mencatut namanya ini, sehingga masyarakat tidak berpikir negatif kepada Pj Walikota Pekanbaru,” ujar Boma.

“Jika Pj itu merasa tidak memerintahkan, maka sebaiknya Pj juga melaporkan masalah ini ke Polisi sehingga masyarakat tidak berpikir negatif. Tapi jika Pj tidak melapor maka akan menjadi tanda tanya nanti,” tambahnya.

Boma yang di dampingi ketua PW MOI Pekanbaru ini juga menyampaikan, dalam Kasus ini PW MOI siap membantu Miftahul Syamsir dalam kasus ini.

“Kita tidak peduli siapa dibalik aksi premanisme ini. Bagi kami pelaku jurnalistik harus mendapatkan perlindungan di mata hukum,” jelasnya.

PW MOI Riau dan Pekanbaru akan membantu Miftahul Syamsir sampai kasus ini selesai.

“Siapapun pelakunya harus ditangkap dan kami akan mendukung pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini sampai seluruh pelaku dan yang memerintahkan ditangkap, jika tidak kami dari PW MOI juga siap mengambil jalur hukum yang lebih tinggi jika diminta oleh saudara Uul nanti nya,” tegasnya.

Hal serupa juga disampaikan Aprianto selaku Ketua PW MOI Pekanbaru, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan anggota PW MOI untuk mengupdate informasi kasus ini, karena sesuai dengan yang di sampaikan Ketua PW MOI Riau bahwa pelaku jurnalistik harus mendapatkan perlindungan hukum, oleh sebab itu kita di PW MOI Pekanbaru siap untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

“Sesuai dengan arahan ketua PW MOI Riau, PW MOI Pekanbaru akan mengawal kasus ini hingga tuntas, tak peduli siapapun pelakunya dan siapa yang memerintah mereka bagi kami semua harus segera ditangkap dan diadili sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan kepada rekan kami Uul,” tutupnya. (Ricky / Rls)