Penulis: Itsma Imdadul, Pemerhati Demokrasi Tegal, Jawa Tengah

PORDES TEGAL – Belum selesai hiruk-piuk Pemilihan Presiden, kini masyarakat Indonesia disibukan menuju “pesta demokrasi” pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Gelaran tersebut nantinya akan dilaksanakan serentak 27 November 2024 yang akan datang. Secara keseluruhan Pilkada akan dilaksanakan untuk memilih 37 Gubernur, 93 Wali Kota, dan 415 Bupati.

Proses tersebut dikecualikan untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tidak ikut dalam gelaran pemilihan gubernur (pilgub) serentak.

Hal itu dikuatkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012, di mana dalam UU tersebut menegaskan DIY sebagai provinsi yang mempunyai keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di Kabupaten Tegal sendiri, Proses gelaran pilkada sudah memasuki tahap yang semakin dekat.

Di antara tahapan tersebut yakni penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) menjelang Daftar Pemilih Tetap (DPT). Di mana, DPS untuk pilkada Kabupaten Tegal 2024 yang disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tegal sebanyak 1.246.335, dengan rincian dari jumlah tersebut laki-laki 630.948 pemilih dan perempuan 615.337 pemilih.

Dengan jumlah pemilih yang melonjak di banding pemilu 2024 yang lalu, tentu saja menjadi perhatian khusus para Pasangan Calon (Paslon) untuk menarik perhatian terhadap masyarakat.

Terlebih melihat kandidiat paslon di Kabupaten Tegal sendiri yang menarik perhatian, pasalnya dari total dua paslon yang mendaftarkan dirinya di KPU Kabupaten Tegal pada Kamis, (29/8) lalu, banyak diisi oleh kaum milenial.

Di antara dua paslon tersebut yaitu Ischak Maulana Rohman-Akhmad Kholid, yang di usung 12 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, dan Bima Eka Sakti-Syaeful Mujab yang di usung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (pdip).

Tentu saja, karena di isi oleh kaum milenial dan gen z nantinya, pasti dari kedua paslon tersebut akan berebut generasi muda untuk memilihnya.

Secara demografis Milenial dan Gen Z merupakan generasi yang paling aktif dan memiliki pengaruh besar pada Pilkada 2024 kali ini.

Di mana peran Milenial dan Gen Z dianggap penting dan tidak dapat diremehkan. Bahkan bisa dikatakan gen Z akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perolehan suara kandidat pada pemilihan kepala daerah serentak 2024 yang akan datang.

Penelitian menunjukkan bahwa generasi Milenial dan Gen Z saat ini sangat peduli terhadap isu-isu seperti korupsi, lingkungan hidup, dan kesejahteraan. Selain hal tersebut, pengalaman seorang calon juga merupakan kriteria penting dalam menilai.

Pemilhan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024 adalah pemilu pertama untuk Gen Z.

Salah satu passion Generasi Z dan Milenial adalah bergabung dalam Kelompok Organisasi dan memanfaatkan platfrom digital untuk menyebarkan informasi, menyampaikan pendapat, dan mendorong partisipasi pemilih, serta aktif dimedia sosial.

Gen Z dan Milenial dikenal dengan kecenderungan apatis, Pemilu 2024 tetap menjadi tolok ukur kepercayaan untuk Indonesia di masa mendatang. Banyak cara yang telah dilakukan KPU dan paslon Pemilu 2024 untuk menarik perhatian gen Z dan milenial yang tampaknya tidak sia-sia dalam dunia maya maupun nyata.

Sebagian dari mereka mampu beropini secara luas melalui dunia digital dan dunia nyata untuk menentukan paslon yang mereka anggap sesuai.

Dengan hal tersebut, diharapkan pada Pilkada serentak 2024 kali ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat luas termasuk Gen Z dan milenial untuk menentukan nasib Indonesia yang akan datang. (*)