Pemdes Tambak Dirikan Dapur Umum Untuk 45 KK Terdampak Banjir
Serang, PORDES – Pemerintah Desa (Pemdes) Tambak membuat dapur umum untuk korban banjir disekitar aliran sungai Ciujung tepatnya Kampung Tambak pasir Rt 02/01 dan Pos Tambak Rt 01/01 dan Kampung Tambak idul Rt 03/01,Desa Tambak Kecamatan Kibin Kabupaten Serang Provinsi Banten. Selasa (14/9/2021).
Hujan semalaman yang mengguyur wilayah Pamarayan dan sekitarnya dan Desa Tambak mengakibatkan meluapnya debit air dibantaran Sungai Ciujung/Cidurian, dan menimbulkan imbas banjir dibeberapa tempat sekitar bantaran termasuk tiga kampung di Desa Tambak yang terkena imbas luapan Air tersebut.
Saat dimintai keterangan dilokasi dapur umum, Staff Desa Tambak Kasi Kesra Eka Priatna mengatakan tentang terjadinya banjir dan pelaksanaan pembuatan dapur umum. Dirinya menjelaskan kronologi terjadinya banjir.
“Diketahui bahwa air dari sungai Ciujung mulai masuk kepemukiman warga di tiga Kampung sekitar Jam 11.00 WIB. Segera setelah pihak pemerintah Desa mengetahui hal itu, langsung menyiapkan dapur umum yang dibantu masyarakat dan kepemudaan. Kami juga sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Kabupaten Serang dan Kecamatan Kibin,” jelasnya kepada Portal Desa.
Baca juga: Kampung di Kabupaten Lebak Terdampak Banjir Imbas Hujan Lebat Semalam
Masih kata Eka, pihak pemerintah Desa akan memantau terus situasi dan kondisi warga yang terkena musibah banjir, dan terus akan memberikan bantuan terutama makan.
“Mudah-mudahan air dari hulu sungai segera menyusut, demikian juga di pemukiman warga,” harap Eka.
Salah satu warga Kampung Tambak Pasir Rt 02/01 Desa Tambak, Tajudin dengan tiga anak dan istrinya yang terdampak banjir menyampaikan, bahwa hampir setahun sampai dua tahun sekali rumahnya terkena banjir luapan dari sungai Ciujung.
“Banjir ini sudah langganan Pak, kalau ga setahun ya duatahun sekali banjir. Ini sangat menyusahkan kami, dan kami warga miskin, rumah kami gubug, kena banjir lagi, jadi lengkap sudah penderitaan kami sekeluarga,” keluhnya.
Tajudin menambahkan, luapan air dari sungai Ciujung melalui pintu air sungai kecil yang menuju sungai Ciujung tidak dapat dioperasikan (buka tutup -red), jadi air dari sungai Ciujung meluap melalui pintu tersebut.
“Kepada para pembuat kebijakan dan para penguasa Daerah, saya berharap segera diberikan solusi agar tempat kami berteduh aman dari banjir,” harap Tajudin.
Sampai berita ini tayang, pantauan Portal Desa di lokasi, tampak banjir masih menggenang wilayah tersebut. (jk/pordes)