Pedagang Pasar Mauk Tolak TPPS, Begini Kata Dirut PD Pasar NKR

PORDES TANGERANG – Pedagang Pasar Mauk menolak Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS) yang disediakan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang, lantaran menurut mereka tempat penampungan tersebut jauh dari jalan dan tidak strategis

“Kaga ada yang setuju tau-tau pembangunan, katanya sudah tanda tangan, terus siapa yang tanda tangan, makanya otaknya di pake, penampungan di situ siapa yang mau beli coba, penampungan disini di dalam,” kata salah satu pedagang Rohila kepada Portal Desa, Selasa 1 Agustus 2023

Baca Juga:Pedagang Keluhkan Rencana Pemkab Lebak Pindahkan Pasar Subuh ke Pasar Kandang Sapi

Meski begitu, lanjut Rohila, mereka tidak menolak adanya rencana revitalisasi pasar mauk yang akan di lakukan oleh Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR), hanya saja mereka meminta penurunan harga yang saat ini di ketahui sekitar 14 juta rupiah per meter menjadi 8 juta rupiah per meter.

“Pedagang banyak yang pada stres pada ngelamun mikirin pembangunan pasar, ada yang sakit bahkan ada yang meninggal karena mikirin harga nya sampe 145 juta perkios, mau bayar pake apa, apa kita mau jual anak, tolong lah pemerintah keadaan ekonomi kan lagi begini,” ungkapnya.

Pedagang Pasar Mauk
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang Finny Widiyanti.

Sementara Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang Finny Widiyanti mengatakan, pembangunan Tempat Penampungan Pasar Sementara (TPPS) Pasar Mauk menurutnya sudah sesuai prosedur.

Baca Juga:Pedagang Jualan di Trotoar Jalan di Sekitar Pasar Tuah Serumpun Perawang Dikeluhkan Warga

“TPPS ini dibangunnya nggak sembarangan, ada konsultan bangunannya, jadi kita sudah melakukan segala sesuatunya secara prosedur masalah pro dan kontra itu akan selalu ada, dan kita tidak bisa selalu memuaskan semua pihak dan kita sudah bekerja maksimal,” jelas Finny Widiyanti.

Lebih lanjut Finny mengungkapkan, lahan TPPS yang akan di jadikan tempat untuk menampung para pedagang pasar Mauk saat revitalisasi berlangsung itu merupakan lahan perorangan, dan pihaknya tidak bisa memaksakan apalagi soal harga.

“Masalah setuju atau tidak setuju Itu hak mereka tapi kita sudah fasilitasi tempat ini dan pedagang juga banyak yang sudah daftar, mudah-mudahan kedepannya kita bisa segera bergabung,” tutupnya. (gabel)