Oknum Kades di Karawang Diduga Lecehkan Profesi Wartawan. Portal Desa – Sumber Inspirasi Perubahan

Karawang, PORDES – Oknum Kepala Desa (Kades) yang berada di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, diduga telah melakukan penghinaan dan pelecehan terhadap profesi Wartawan.

Dalam WAG Voice Noth atau pesan suara, Oknum Kepala Desa itu dengan bahasa sunda mengatakan, “Nya mantak nage bun, lamun kiye sararea babarengan unggal kabeh kepala desa sakecamatan cibuaya hayu urang kompak babarengan, lamun aya media cukup weh di suguhan, ulah sagala di bere uang bensin, supaya aral kemanehna di gawe jadi wartawan teh bun, hampura iye cuman masukannya,” (Makanya bun, kalau gini mah sama-sama kita kompak semua kepala desa se-kecamatan Cibuaya, kalau ada media atau wartawan datang cukup aja di kasih makanan aja, jangan di kasih uang bensin supaya dia kerja jadi wartawannya bosen, Maaf bun ini cuman masukan),” demikian isi pembicaraaan melalui voice note oknum Kades di wilayah Kecamatan Cibuaya.

Tindakan yang tidak menyenangkan ini dialami oleh semua rekan Wartawan yang berada di Group IMOR (Ikatan Media Online Rengasdengklok) dan Group FJR (Forum Jurnalis Rengasdengklok).

Peristiwa tersebut bermula saat ada voice noth masuk di WAG dan rekan-rekan media lain nya juga merasa tersinggung atas percakapan oknum kades tersebut.

Topan, Admin Group IMOR mengungkapkan, bahwa saat dirinya mendengarkan pesan suara oknum kades yang melontarkan kata-kata bahwa wartawan yang datang ke kantornya pasti cuma minta uang.

“Tentu saya dan rekan-rekan media IMOR dan FJR Rengasdengklok merasa tersinggung dengan adanaya oknum kades melontarkan kata-kata yang tidak pantas yang seakan-akan melecehkan profesi Wartawan,” ungkap Topan.

Lebih lanjut, Topan mengungkapkan, bahwa hasil komunikasi dengan rekan-rekan dilapangan dirinya sudah mengantongi nama oknum kades tersebut, dirinya dan rekan-rekan media IMOR dan FJR Rengasdengklok akan menghadap pak camat untuk segera memanggil oknum kades tersebut.

“Kami sudah mengantongi nama oknum kades tersebut, dan kami akan menghadap ke pak camat untuk segera memanggil oknum kades tersebut, bahwa dengan dalih apapun tentu statement Kades tersebut tidak dapat dibenarkan. Apalagi itu diucapkan oleh seorang kepala desa yang seharusnya lebih santun, arif dan bijaksana karena sebagai publik figur di masyarakat,”ujar Topan.

“Statement Pak Kades sangat menyinggung dan melukai perasaan kami selaku Awak Media, yang seakan akan menghina dan melecehkan profesi Wartawan. Tentu hal ini dapat menjadikan hubungan yang tidak harmonis, karena bagaimanapun antara Pemerintahan Desa dan Wartawan adalah Mitra,” sambung Topan

Pewarta: Ahmad Yusup Tohiri
Sumber: Portal Desa