Mentan Berharap PMK Tak Merebak Lagi jelang Idul Adha

Tangerang, PORDES – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta semua pihak fokus pada pencegahan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak seperti sapi menjelang Idul Adha. Meskipun penanganan kasus PMK sudah baik, ia mengimbau agar stakeholder tak lengah.

“(PMK) sudah redup sampai 99 persen, tapi tidak berarti kita harus abai. Semua pergerakan sebelum Iduladha, harus mendapatkan asistensi dan pendampingan dari karantina di semua pelabuhan, sehingga interinsuler (antarpulau) kita terkendali,” ujarnya di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 22 Mei 2023.

Syahrul meminta, adanya ketaatan kerja sama pemerintah daerah bersama pihak keamanan, baik kepolisian, karantina, dan bea cukai untuk menjaga agar virus-virus tidak masuk ke Indonesia.

“Sehingga betul-betul ketersediaan dalam rangka Iduladha nanti, baik untuk sapi yang akan dipotong sudah dihitung dengan baik,” imbuhnya.

Tidak hanya kasus PMK, Syahrul pun mengantisipasi berbagai virus yang tengah merebak di Indonesia. Pemberian vaksin terhadap hewan ternak yang terjangkit PMK sudah cukup baik, serta stoknya masih mencukupi.

Kita tidak kekurangan vaksin. Tapi kan tidak boleh hari ini disuntik itu hewan, besok harus suntik lagi, ada jeda 3 bulan kemudian baru bisa, sama dengan virus dan itu sudah berlangsung cukup bagus,” jelasnya.

Ia menambahkan akan memetakan daerah yang terjangkit PMK, dengan melakukan isolasi ketat terhadap peredaran hewan ternak.

“Kita punya mapping, dan kalau daerah-daerah yang memang kita ragukan, isolasi sangat ketat, bahkan tidak boleh keluar dari tempat itu, semua harus kerjasama dengan pemerintah daerah,” terang dia.

Di sisi lain Syahrul Yasin Limpo telah melepas ekspor produk pertanian asal Banten senilai Rp25,5 miliar ke 23 negara. Komoditas yang diekspor yakni sarang burung walet, bulu bebek, produk hewani, dan tanaman pakis untuk dilepas ke Jepang dan Tiongkok.

“Kekuatan negara ini ada di sarang burung walet, pakis, dan lainnya. Energi ini harus kita jaga bersama, kita jaga kepercayaan dunia internasional agar produk kita tetap jadi unggulan. Saya selalu katakan kita boleh cepat tetapi juga harus berkualitas,” ucapnya.

Menurut Syahrul, pemerintah telah menargetkan capaian nilai ekspor produk pertanian sebesar 1.000 triliun dengan penambahan negara tujuan di wilayah Amerika, Eropa, dan Asia. Dirinya meminta pengusaha tetap menjaga kualitas serta menjaga sinergitas satu dengan yang lainya.

“Kita berharap ekspor pertanian kita bisa di atas 1.000 triliun, tetapi ini kan berproses dan tentu semua harus menjaga kualitas dan sinergitas. Berharap komoditi-komoditi strategis yang ada untuk dipersiapkan ekspor,” tutup dia.

Sumber: Medcom.id