Mafia BBM Subsidi Diduga Penyebab Kelangkaan Solar SPBU Tutuyan Bolaang Mongondow Timur
Sulut, PORDES – Masyarakat di Tutuyan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, mengeluhkan ketersediaan solar bersubsidi yang sering cepat habis di SPBU (74.957.08) Tutuyan.
Mereka menduga ada mafia yang memasok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar untuk diperjualbelikan kembali secara ilegal.
Menurut warga, saat ini BBM jenis solar di wilayah Tutuyan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, sangat langka.
Apalagi setelah pasokan solar di SPBU Tutuyan telah dihentikan, setelah ditemukan pelanggaran di SPBU tersebut pada pekan lalu. Ditemukan penjualan solar secara ilegal oleh SPBU tersebut, diduga untuk dijual kepada para mafia penimbun BBM dengan harga mahal, serta di duga dipasok ke perusahaan-perusahaan tambang diwilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
“BMM solar salah satu premium yang masih di subsidi pemerintah sampai saat ini, tujuanya agar masyarakat pengguna angkutan kendaraan truk dan alat mesin pertanian masih dapat terjangkau harga solar,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (26/11/2021).
Saking langkanya solar diwilayah Tutuyan Dua, warga setempat mengibaratkan mencari solar sama dengan susahnya seperti mencari emas.
“Cari solar di Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur saat ini sama susahnya seperti mencari emas, sangat langka didapatkan, adapun kalau ditemukan sudah berbentuk tangki rakitan 500 Sampai 1.000 liter,” jelas warga.
Warga menduga jika selama ini ada mafia solar bersubsidi yang bermain dengan pihak SPBU Tutuyan Dua Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Bahkan permainan para mafia solar ini melibatkan oknum yang membuat penjualan solar ilegal dilokasi tambang berjalan mulus.

Sementara, Ketua LSM Trias Politika Hery Mamanto menegaskan, bahwa bila ada pembiaran terhadap mafia minyak terus menerus, dan tidak di lakukan penindakan, maka yang akan terjadi natinya adalah kalangkaan minyak jenis Solar, karena Mafia-Mafia akan memborongnya.
“Jika ini terjadi bukan hanya masyarakat Tutuyan yang di rugikan, akan tetapi semua konsumen pengguna bahan bakar jenis Solar,” ujarnya.
Hery meminta aparat penegak hukum terutama Kapolda Sulut dan Kapolres Bolaang Mongondow Timur agar serius menangani aspirasi masyarakat Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, terkait maraknya penimbunan BBM Jenis Solar,” katanya saat di konfirmasi awak media lewat ponselnya, Jumat (26/11/2021).
Menurutnya, sesuai perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, bahwa seorang pemimpin harus mau turun ke bawah untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dari masyarakat dan seorang pemimpin harus memiliki sifat dan sikap yang kuat, menguasai lapangan, bergerak cepat, responsif, peka terhadap perubahan dan berani keluar dari zona nyaman.
Pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak, hal itu sesuai dengan semangat lahirnya konsep Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan.
Selain itu Hery Mamanto juga menyebutkan, terkait praktis penimbunan BBM jenis Solar di Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dilakukan di larut malam dengan pihak SPBU dan mafia BBM.
“Saya menegaskan, jika terkait penimbunan BBM Jenis Solar di SPBU Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ini tidak ada tanggapan dari pihak terkait, dirinya dalam waktu dekat akan melayangkan Surat ke Mabes Polri. (sufaldi/pordes)