Kerajinan Tas Diharap Jadi Produk Unggulan Kabupaten Serang
Kerajinan Tas Diharap Jadi Produk Unggulan Kabupaten Serang
PORDES DENPASAR, – Pelatihan Kerajinan Tas di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar Provinsi Bali, dimana Diskoumperindag Kabupaten Serang memberikan pelatihan kepada 20 perajin untuk membuat tas, pada Sabtu, 19 Oktober 2024, resmi ditutup.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Serang, Rudy Suhartono berharap kerajinan tas menjadi produk unggulan di Kabupaten Serang. Sehingga dampaknya, dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Serang.
“Kedepan melalui pelatihan tas yang berkesinambungan, saya berharap kedepan industri tas dapat maju menjadi produk unggulan Kabupaten Serang, sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi (angka) pengangguran,” kata Rudy saat Penutupan
Turut hadir Kepala BDI Arga Mahendra, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, Adang Rahmat, Sekretaris Diskoumperindag, Shinta Asfilian Harjani, Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Diskoumperindag, Ayu Mira Kusumaningtiyas, dan Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Serang, Febrian Ripera.
Rudy memastikan, Pemda Kabupaten Serang melalui Diskoumperindag akan terus berupaya mendampingi dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk terus maju meningkatkan keterampilan maupun manajemen usahanya. Maka, pelatihan ini sebagai momentum untuk kemajuan bersama para pelaku usaha kerajinan yang ada di setiap Kecamatan.
“Gali potensi untuk membuat produk-produk inovatif yang dibutuhkan pasar, serta kuatkan manajemen kelompok secara mandiri. Saya percaya dengan berbagai upaya ini setidaknya kita siap dan berhasil melewati masa-masa krisis perekonomian yang tengah melanda dunia saat ini,” ungkapnya.
Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan, para perajin yang dilatih salah satunya dari Kecamatan Petir Desa Tegal Maja yang sudah punya keahlian. Meskipun demikian, di Bali mereka dilatih membuat tas dan mempromosikan produknya.
“Kita sudah ada kerja sama dengan tim dari Bali, jadi mengapa ke Bali? Karena biar sekaligus dipasarkan di Bali, hasil-hasil tas yang ada kita bawa ke sana contoh-contohnya, sambil dilatih di Bali,” katanya.
Sebelumnya, Diskoumperindag Kabupaten Serang memberikan pelatihan kepada 20 perajin untuk membuat tas dan mempromosikan produknya di BDI Denpasar Provinsi Bali pada 15 sampai 19 Oktober 2024.
20 perajin atau pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari 4 kecamatan meliputi Kecamatan Petir, Cikeusal, Kramatwatu, dan Kecamatan Kragilan tersebut yang sudah memiliki keahlian di bidang anyaman dan pembuatan tas dari kulit.
“Kita memberikan pelatihan kerajinan tas di Balai Diklat Industri Denpasar bagi 20 orang perajin,” kata Sekretaris Diskoumperindag Kabupaten Serang Shinta Asfilian Harjani. (Jack)