Kawasan Wisata Hutan Mangrove Desa Muara Dianggap Potensial Jadi Pengungkit Perekonomian Masyarakat

Tangerang, PORDES – Kawasan wisata hutan mangrove di Desa muara pesisir Utara Tangerang ini, menjadi keberkahan tersendiri bagi warga sekitar yang berprofesi sebagai pedagang kecil dan nelayan yang mencari nafkah hanya sekedar untuk menghidupi keluarga mereka.

Sopinah, salah satu pedagang nasi dan ikan bakar mengaku dirinya sudah hampir berjalan lima tahun berjualan nasi dan ikan bakar di wisata hutan mangrove ini hingga bisa menyekolahkan anaknya sampai lulus sekolah menengah Atas (SMA).

“Saya bersyukur disini di siapkan warung secara gratis sama Haji Yatno pengelola wisata hutan mangrove sehingga bisa menyekolahkan anak dan bisa buat makan sehari-hari, jadi saya ngga bingung mencari nafkah lagi walau penghasilannya hanya pas-pasan,” kata Sopinah kepada Portal Desa saat di temui di warungnya, Selasa (6/6/2022).

Kawasan Wisata Hutan Mangrove Desa Muara Dianggap Potensial Jadi Pengungkit Perekonomian Masyarakat
Sopinah, salah satu pedagang nasi dan ikan bakar di Kawasan Wisata Hutan Mangrove Desa Muara.

Ibu dari lima anak itu juga bercerita, sebelum menjadi tempat wisata, lokasi mangrove ini tadinya lahan yang terbengkalai, kumuh dan tidak terurus seperti hutan rimba tapi sekarang sudah jauh lebih bagus dari sebelummya.

“Tadinya mangrove ini masih bala dan rungseb, tadinya juga ke sini ngga bisa karena ngga ada jalan, begitu ada mangrove banyak pengunjungnya sama Haji Yatno di buatkan jalan dan Alhamdulillah sekarang mah sudah bagus,” ungkapnya.

Senada dikatakan Tamsin, salah satu warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan bagan, menurutnya, keberadaan tempat wisata hutan mangrove ini sangat dirasakan manfaatnya untuk mencari nafkah buat dirinya dan warga sekitar.

Kawasan Wisata Hutan Mangrove Desa Muara Dianggap Potensial
Tamsin atau Alek, salah satu warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan bagan

“Adanya wisata hutan mangrove ini pertama saya bisa usaha di sini, kedua saya bisa membiayai pesantren dan menyekolahkan anak saya kalau ada yang menyatakan tempat ini kurang bagus itu terbalik,” kata Tamsin yang akrab disapa Alek.

Alek mengungkapkan bukan hanya dirinya yang mencari nafkah di lokasi hutan mangrove yang di kelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ini, banyak warga setempat juga yang menjadi nelayan dan mencari nafkah di sekitar wisata hutan mangrove Desa Muara ini.

“Ada nelayan rajungan, nelayan kerang ijo, nelayan bagan, nelayan jaring, nelayan bubu, mereka semuanya tinggal dan mencari nafkah, disini manfaatnya jelas sangat luar biasa buat masyarakat apa pun itu yang terjadi kami warga setempat akan mendukung karena wisata hutan mangrove ini tempat kami mencari nafkah, jelasnya.

Kepada Portal Desa, Alek mengucapkan terima kasih kepada pihak pengelola dalam hal ini LMDH yang telah memberikan tempat untuk dirinya, dan masyarakat yang lainnya untuk mencari nafkah di kawasan wisata hutan mangrove.

“Kami tau siapa-siapa orang yang memberikan kami tempat untuk mencari nafkah, kami berterima kasih sama Haji Yatno karena berkat beliaulah kami bisa usaha dan bisa berjualan,” pungkasnya.

Laporan: Gabel