Fasilitator Sekolah Penggerak Choirur Rofiq Sebut Refleksi Hari Guru Perlu Perubahan

PORDES TUBAN, – Hingar bingar peringatan Hari Guru hari ini semua grup media sosial tidak luput memuat ucapan Selamat Hari Guru Nasional.

“Andaikan tulisan itu diwujudkan dalam bentuk video dan disatukan maka menjadi durasi ucapan hari guru yang Panjang. Andaikan dicatat di rekor Muri kira-kira akan mendapatkan apresiasi pemecah rekor Muri. Bahkan mungkin ucapan hari guru itu tercatat sebagai ucapan terpanjang di dunia,” tutur Pengawas SMA Cadin Bojonegoro Tuban, M. Choirur Rofiq kepada Portal Desa, Sabtu 25 Nopember 2023.

Menurut Rofiq, pelaksanaan acara hari guru yang diperingati di sekolah-sekolah, jika diliput di semua sekolah di Indonesia dan luar negeri tentu juga akan menjadi liputan hari guru terpanjang di dunia. Belum lagi sejumlah Lembaga lain yang menyelenggarakan acara memperingati hari guru di luar sekolah itu.

Lanjut Rofiq, seperti Kementrian dan organisasi-organisasi guru, akan menambah deretan Panjang peringatan Hari Guru Nasional.

Begitulah semaraknya!.
Saking semaraknya hingar-bingar itu membuat kasus kekerasan di dunia Pendidikan kita sayup-sayup meredup hilang beritanya.

IMG 20231125 WA0234

Dan anehnya, kata Rofiq di hari guru tidak dilakukan refleksi tentang fenomena kekerasan di sekolah.

“Sungguh ngeri jika kita membaca berita tentang peristiwa kekerasan dengan korban atau pelaku siswa maupun wali murid belakangan ini,” imbuh Rofiq.

Bahkan peristiwa antar pelajar yang terjadi di Gresik yang diduga dilakukan oleh kakak kelas sehingga mengakibatkan kebutaan seorang siswa SD, video viral kekerasan pelajar SMP di Cilacap, Jawa Tengah yang memakan korban.

Tambah miris lagi kekerasan menimpa guru yang dilakukan oleh siswa Madrasah Aliyah di Demak Jawa Tengah sehingga guru menderita luka serius. Peristiwa di Rejang Lebong Bengkulu Guru dikatapel Wali Murid stelah anaknya ditegur karena merokok.

“Dan masih banyak lagi deretan yang sama sehingga membuat heboh dan melukai dunia pendidikan kita
Nyatanya di hari guru ini sepi dari pembahasan peristiwa kekerasan tersebut,” tandas Rofiq.

Seharusnya hal-hal semacam ini perlu mendapat perhatian dan prioritas dibahas secara ilmiah melalui seminar-seminar yang dilakukan di tiap-tiap zona atau wilayah Guru.

“Yang masih terlihat semarak dilakukan hanya upacara dan bagi-bagi bunga lalu diposting di media sosial,” ujar Rofiq prihatin.

Masih kata Rofiq, jika forum-forum ilmiah itu membahas kekerasan dan cara menanggulanginya, maka saya yakin ke depan peristiwa semacam itu akan berkurang.

Lanjut Rofiq, ada alternatif lain dari guru yaitu menyelenggarakan kegiatan ilmiah yang berbau penbelajaran berdiferensiasi misalnya atau refleksi akhir pembelajaran tentu akan jauh lebih bermanfaat.

Karena pembelajaran berdiferensiasi itu pembelajaran yang berpusat pada siswa, sedangkan refleksi akhir pembelajaran digunakan untuk saling menyadari akan kekurangan antara guru dan muridnya.

Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 3 Jawa Timur ini mengaku masih menemukan persoalan-persoalan yang terjadi terhadap pembelajaran guru sehingga menimbulkan memicu hubungan murid dan guru merenggang.

Bahkan dengan metode guru mengajar yang menjemukan akan memunculkan persoalan baru, juga. Salah satu contohnya, karena guru mengajar hanya bermodal LKS dari penerbit, maka gaya belajar guru dari sekian banyak guru bisa sama, yaitu buka LKS, baca halaman berapa, rangkum dan presentasikan, lalu berakhir dan selesai pembelajaran.

“Guru harus melakukan perubahan gaya mengajar sesuai dengan tuntutan zamannya. Selamat Hari Guru Nasional, dan pendidikan kita tidak kehilangan arahnya,”pungkas M. Choirur Rofiq, Pengawas SMA Cadin Bojonegoro Tuban.

Kontributor : Darmuji