Dinas Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kelautan Antisipasi Wabah PMK Masuk Ke Kota Langsa
Dinas Pangan, Pertanian, Perikanan dan Kelautan Antisipasi Wabah PMK Masuk Ke Kota Langsa. Portal Desa – Sumber Inspirasi Perubahan
Langsa, PORDES – Ditemukannya kasus penyakit mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi di kabupaten Aceh Tamiang, dalam beberapa hari ini, mendorong Pemerintah melalui Dinas Pertanian dan Pangan, Kelautan dan peternakan Kota Langsa melakukan antisipasi sebagai upaya pengawasan di dalam Gampong-Gampong yang ada dalam wilayah pemerintah kota Langsa.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan Perikanan Kota Langsa, Banta Ahmad, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (11/5/2022) mengatakan, sampai saat ini ada 86 ekor ternak ditemukan terindikasi PMK yang di laporkan peternak, warga dari Gampong-Gampong Asam Peutek dan Meurandeh, Kecamatan Langsa Lama dan Gampong Geudubang, Kecamatan Langsa Baro.
“Kami sedang menunggu tim dari Balai Venteriner Medan dari Medan untuk di ambil sampel dan di uji lab apakah positif PMK atau tidak,” katanya.
“Terkait hal ini, kami mengimbau warga tidak panik Walau indikasi PMK ditemukan di Kota Langsa. ” sambung Banta Ahmad.
Ada pun sejumlah langkah antisipasi masuknya penyakit yang menyerang ternak ruminansia (hewan pemamah biak) yakni pengetatan pengawasan dan deteksi dini hewan ternak di Gampong-Gampong dalam Kota Langsa, serta ternak milik warga.
“Langkah antisipatif sebagai upaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan telah kita lakukan sejak beberapa hari lalu,” papar Banta Ahmad.
Menurut Banta Ahmad, timnya telah turun setiap hari ke Gampong-Gampong (Desa). Untuk menjalankan langkah antisipasi masuk penyakit PMK ini ke Kota Langsa.
PMK adalah penyakit yang disebabkan Foot and Mouth Disease Virus (FMDV). Penyakit ini adalah penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90-100%.
“Namun penyakit ini tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama hewan saja,” jelas Banta Ahmad.
Untuk tidak meresahkan peternak sapi di Kota Langsa nanti, peternak akan diberikan edukasi tentang tanda atau gejala klinis penyakit PMK. Yakni demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan di rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka di kaki dan lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, dan kurus.
“Kami lakukan pemeriksaan, jika ada ternak yang sakit (meski tidak mengarah ke PMK) akan diberikan vitamin dan mineral untuk meningkatkan status kesehatannya,” ujar Banta Ahmad.
Dia juga mengatakan, jika ditemukan ternak dengan gejala seperti ini agar dipisahkan dengan yang lain. Tetap di kandang dan segera laporkan kepada petugas agar segera ditangani.
Untuk mencegah penularan PMK, warga juga diimbau untuk tidak memasukkan ternak baru ke dalam kandang tempat ternak terjangkit virus. “Pisahkan dahulu beberapa waktu, jika memang tidak ada gejala mengarah ke PMK baru boleh dicampur dengan yang lain,” tutupnya.
Laporan: Mustafa