Cegah Abrasi Air Laut Meluas, Warga Penggarap Empang di Pakuhaji Bangun Tanggul

PORDES TANGERANG – Sejumlah warga penggarap empang di dua Desa, yakni Desa Sukawali dan Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, melakukan pembuatan tanggul dan patok pembatas untuk mencegah abrasi air laut meluas.

“Abrasi semakin lama semakin meluas aja, sampai air laut nutup daratan dan batas empang garapan, makanya dibuat tanggul dari bambu,” kata salah satu penggarap empang di Desa Sukawali, Jamir, kepada wartawan, Senin, 6 Mei 2024.

Lebih lanjut pria yang sudah lebih dari 25 tahun menggarap empang ini mengatakan, sejak terjadinya abrasi beberapa tahun lalu empang yang ia garap telah rata dengan laut, sehingga menyulitkannya mencari batas tanah empang garapannya tersebut.

“Dulu itu masih daratan, tapi sekarang abrasinya sudah meluas sampe ke empang karena tidak ada tanggul,” katanya.

Hingga saat ini, lanjut Jamir, lahan empang yang dibuatkan tanggul dan di pasang patok pembatas tersebut, kata dia masih dalam penguasaan para penggarap bukan pengembang.

“Yang matok masyarakat pribadi bukan dari PT atau pengembang,” jelasnya.

Sementara nelayan Desa Kramat, Casmita mengatakan pembuatan tanggul dan patok pembatas dari bambu menurutnya akan menguntungkan nelayan karena selain batas muara dan empang tertata ulang penghasilan nelayan juga akan meningkat karena kurangnya pendangkalan.

“Aktivitas nelayan sama sekali tidak terganggu, perahu-perahu seperti biasa masih melintas di jalur yang sama tidak ada gangguan apalagi larangan,” tutup Casmita. (Gabel)