PWN Soroti Kondisi Dermaga Karangantu dan Akses Komunikasi di Pulopanjang
PWN Soroti Kondisi Dermaga Karangantu dan Akses Komunikasi di Pulopanjang
PORDES SERANG, – Puluhan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Musantara (PWN) bertolak dari Pelabuhan Karangantu menuju Desa Pulo Panjang untuk melaksanakan kegiatan ‘PWN eksplore Desa Kedesa dengan tujuan Desa Pulo Panjang, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Sabtu 26 April 2024.
Rombongan para jurnalis tersebut berangkat pada pukul 11.00 WIB bertepatan dengan surutnya air laut. Hal itu menjadi kedala perjalanan dimana saat melewati muara Karang Antu, kapal yang ditumpangi rombongan kandas.
Meski demikian perjalanan berhasil dilanjutkan setelah Anak Buah Kapal (ABK) berupaya mengeluarkan perahu dari lokasi karam dengan menggunakan sebilah bambu panjang sebagai pendorong.
Ajib, salah seorang warga Desa Karang Antu yang menjadi pemandu rombongan bercerita terkait kondisi dermaga yang kerap mengalami pasang surut setelah pukul 11.00 WIB. Akibat kondisi tersebut, banyak perahu yang kerap kesulitan saat hendak mau masuk dan keluar dermaga karangantu. Ia menduga adanya pendangkalan pada muara Sungai tersebut.
“Setelah pukul 11.00 Wib, saat laut surut sangat menyulitkan untuk bisa keluar masuk dermaga karena sungainya dangkal,” Ujar Ajib.
Untuk itu, Ajib berharap agar dilakukan pengerukan sungai dermaga Karangantu untuk menambah kedalaman sungai saat air laut surut, sehingga memudahkan aktifitas transportasi laut di pelabuahan Karangantu tersebut.
Perlu diketahui, dampak positif dari kelancaran transportasi laut di Dermaga Karang antu diantaranya, Untuk kepentingan wisata, Distribusi logistik dan Jalur evakuasi pasien dari pulau yang membutuhkan penanganan medis di rumah sakit.
“Akibat surutnya dermaga selain berpengaruh terhadap penggunaan bahan bakar perahu, kondisi tersebut juga memberlambat waktu perjalanan. Kasihan jika ada warga yang sakit dan butuh penangan medis di rumah sakit,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Ketua PWN, Binter Saputra Ginting menjelaskan bahwa sektor kelautan dan perikanan menjadi tulang punggung ekonomi warga di Desa Pulo Panjang. Kuranglebih sekitar 90 persen masyarakat berprofesi sebagai nelayan.
“Hasil tangkapan nelayan di desa itu biasanya dijual ke Bojonegara dan Karangantu, sehingga jalur transportasi laut khususnya di dermaga Karangantu perlu mendapat perhatian. Kerana selain untuk memperlancar jalur logistic, Pelabuhan Karangantu juga menjadi salah satu destinasi wisata bagi warga Kota Serang,” papar Binter.
Yang juga menjadi fokus perhatiannya yakni Akses komunikasi dan jaringan internet di Desa Pulo Panjang juga perlu mendapatkan perhatian. Pasalnya, selama peliputan, tim jurnalis menghadapi kendala komunikasi karena lemahnya sinyal seluler di banyak titik. Akses internet hanya bisa diperoleh melalui voucher WiFi lokal, namun koneksinya sangat terbatas dan hanya bisa digunakan di sekitar titik penjualan voucher.
Binter berharap, ini menjadi fokus prioritas pembangunan di Pemkab Serang untuk Desa Pulopanjang. (Jack)
Sumber : PWN