Jakarta, PORDES – Fakultas Ushuluddin menggelar Seminar Nasional Kajian Islam (SNKI) III dengan tema yang sangat menarik “Agama, Gender, dan Moderanitas, Membaca Fenomena Ulama Perempuan di Indonesia”, yang berlangsung secara virtual, dihadiri para dosen dan mahasiswa di luar UIN Jakarta, dengan jumlah peserta mencapai 400 orang lebih.

“Harus kita semua sadari yaitu, kita harusnya menyongsong tinggi perempuan dan jangan hanya mengakui ulama laki-laki saja, ulama perempuan harusnya diakui juga,” kata Eva Fakhrunnisa, salah satu pemateri di acara seminar tersebut, Senin (25/10/2021).

Menyinggung soal Gender, kata Eva, Gender sangatlah familiar dengan perempuan, dan selalu bersanding dengan perempuan.

“Itu merupakan dogma yang melekat di otak masyarakat, baik dari kalangan awam maupun akademisi, tentu memerlukan kajian yang sangatlah mendalam,” ujarnya.

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sementara, Lazuardi yang merupakan peserta dari seminar nasional yang diadakan oleh Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan, Seminar Nasional ini sangatlah menarik, dan yang dibahas yaitu persoalan agama, gender, dan moderanitas ulama perempuan Indonesia. Tentu menarik bukan. Karena semua persoalan baik dalam kehidupan dan juga personal pasti akan bermuara pada agama, dan gender.

“Harapan saya untuk masa depan, agama, dan gender harusnya selalu berdampingan dan seimbang dan dapat menyelesaikan semua persoalan, baik keagaman maupun kemanusian,” ujar Lazuardi

Untuk diketahui, seminar yang digelar via zoom meeting oleh Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidatullah Jakarta ini akan dilaksanakan dua hari berturut-turut, pada tanggal 25-26 Oktober 2021. (rizq/pordes)