Masjid Jami’ At Taqwa Kompleks Pertamina Bakal Jadi Icon Religius Ciputat Timur
Masjid Jami’ At Taqwa Kompleks Pertamina Bakal Jadi Icon Religius Ciputat Timur
Tangsel, PORDES – DIketahui awal sejarah berdirinya Masjid At Taqwa atas dasar masterplain dan di sahkan oleh Bupati Tangerang Ismet Iskandar pada tahun 1981 dengan menggunakan tanah milik PT Pertamina.
“Perumahan PT Pertamina yang berada di Desa Pondok Ranji Ciputat kala itu kebetulan posisinya strategis dan dipinggir jalan, luasnya sekitar 60 x 50 m atau sekitar 3000 meter persegi dan sudah di patok,” ujar H Suyatno, Selasa 9 April 2023.
Menurutnya, awal di fungsikan sebetulnya untuk kebutuhan sarana ibadah seluruh karyawan PT Pertamina khususnya yang tinggal di perumahan Pertamina Pondok Ranji Ciputat saat itu.
Masih kata H Suyatno jika status tanahnya adalah fasos fasum dan berdasarkan Pengelola No.104 BP No.74 tanggal 12 Mei 1981. Pada waktu itu bangunan Masjid sangat kecil dengan ukuran 12 x 12 di tahun 1983.
“ Setelah surat ini di sahkan oleh direktur Pertamina waktu itu, dan saya ketua DKM generasi ketiga, setelah pak Abdul Aziz, lalu pak Yusup Amin kemudian saya dan semua pensiunan pertamina di Jakarta sejak tahun 1986,” kata Suyatno.
Dikatakan H Suyatno dikarenakan kapasitas Masjid kurang dapat menampung akibat bertambahnya jamaah dari waktu ke waktu hingga akhirnya diperluas menjadi 40 M x 40 M.
“Kalau dahulu hanya dapat menampung kapasitas 120 jamaah, lalu Masjid di perluas lagi pada tahun 1994 dan jamaah pun bertambah menjadi 400 orang, kemudian di tahun 2000 ditingkatkan kembali menjadi 800 jamaah yang bisa ditampung,” sambungnya.
Berdasarkan keterangannya juga diketahui jika Masjid At Taqwa pada bulan Februari tahun 2021 barulah di laksanakan pembangunan dan pengembangan daya tampung jamaah, diperkirakan sebanyak 1500 jamaah dapat ditampung mengingat lokasi Masjid yang strategis.
“Saat ini kapasitas parkir mobil berkisar 60 mobil, dan motor tertampung 200 motor, konsep dan design sudah dibantu oleh arsitek juga para konsultan,” tegas H Suyatno
Konsep bangunannya sesuai gambar yang diperbantukan oleh konsultan dan arsitek yang bekerja sesuai harapan seluruh panitia.
“Tapi kami juga masih berharap adanya donasi bantuan dari masyarakat dan pemerintah daerah, pembangunan ini diperkirakan sudah berjalan sekitar 65 % masih tersisa pekerjaan pembuatan kubah dan finishing, sementara menara tinggal 2 lagi,” cetusnya
Sebelumnya ketua panitia pembangunan Masjid Jami At Taqwa H Mulyadi Hidayat SH MH menjelaskan kebutuhan anggaran yang diperlukan masih sekitar Rp 2 Miliar lebih karena belum selesainya pengerjaan pembuatan Kubah, menara dan finishing lantai berkeramik.
“Alhamdullilah, di Masjid ini juga tersedia gedung balai pertemuan yang disewakan pembayarannya secara infaq sesuai kemampuan masyarakat untuk memanfaatkannya. Ya, untuk hajatan, rapat rapat besar, pertemuan keluarga besar bisa dilakukan di Masjid Jami At Taqwa,” tambah H Mulyadi.
H Mulyadi juga berharap kepada masyarakat yang mempunyai rezeki yang lebih dapat menyisihkan untuk membantu kelancaran pelaksanaa pembangunan, terutama kepada Pemkot Tangsel dan Pemda Banten agar dapat ikutan berempati atas kebutuhan Masjid At Taqwa.
“Sebenarnya kami tinggal menunggu balasan kepastian karena sudah dibuatkan ajuan dan usulannya agar terealisasi penyelesaian pembangunannya,” tandas H Mulyadi.
Ia pun berharap Masjid Jami At Taqwa bukan hanya lebih baik dan lebih megah namun bisa bermanfaat bagi umat Islam yang berada di wilayah Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur (Sebelumnya Ciputat).
“Visi dn misi Masjid itu kan pertama untuk ibadah dan kegiatan sosial, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat khusus sekitar kawasan Masjid dan umumnya masyarakat Kota Tangerang Selatan,“ tutur pria yang bekerja di era Ibnu Sutowo sebagai direktur PT Pertamina. Juga ketua SPSI PT Pertamina.
H Mulyadi Hidayat pun bercerita saat dirinya masih aktif di PT Pertamina dan ditempatkan di Medan, Sumatera Utara.
“Seluruh penghuni komplek ini hampir semuanya pensiunan PT Pertamina dan memang sebagian masih ada yang aktif tapi sejak 2010 saya sudah menetap di Perumahan Pertamina,” tegas H Mulyadi
Sementara dihubungi terpisah, Humas Masjid Jami At Taqwa M Yamin SE menyatakan pembangunan Masjid Jami At Taqwa terbangun berkat swadaya masyarakat dan beberapa lembaga melalui dana CSR.
“Secara keseluruhan pembangunan diperkirakan masih membutuhkan biaya sebesar Rp 2 Miliar lebih dan insyaAllah jika selesai Masjid Jami’ At Taqwa ini maka menjadi icon religius karena keindahan dan kemegahannya sesuai desain awal sehingga menjadi daya tarik dan kebanggaan umat muslim di Ciputat Timur,” ungkap Yamin, Rabu (10/5/23)
Menurut Yamin, saat ini sebetulnya pula adanya keluhan dari warga kompleks Pertamina yang merasa resah akibat bahu jalan disepanjang jalan yang keberadaannya tepat depan masjid begitu berkembang akibat banyak pedagang UMKM dan kaki lima yang di organisir oleh oknum ormas hingga terkesan kumuh dan kurang baik terlihat lingkungan Masjiid
“Kami berharap Fasos Fasum dan aset PT Pertamina seperti Pasar Pertamina dapat juga dikelola secara syariah, dan juga mampu menampung para pedagang yang berjualan dibahu jalan. Hingga tidak mengganggu lalu lintas dan estetika lingkungan, dan pihak APPSI (asosiasi pedagang pasar Indonesia) siap bekerjasama dengan pihak Pertamina untuk dapat mengelolanya,” terang Yamin yang juga Ketua APPSI Provinsi Banten. (Diaz)