Jakarta, PORDES – Warga RT15/03, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur resah dengan kemunculan broker atau makelar tanah di sana.

Pasalnya, di wilayah tersebut bakal dilakukan penggusuran untuk kepentingan normalisasi kali Ciliwung di Cawang.

Lurah Cawang, Didik Diarjo mengatakan, dirinya sempat menerima pengaduan dari warga terkait hal tersebut.

Namun demikian, aduannya bukan mewakili warga RT 15/03 Kelurahan Cawang, tapi mengadukan secara pribadi.

“Ada beberapa yang mengadu tetapi itu ranahnya pribadi terkait dengan itu, karena kita hanya ingin mengambil kewenangan dari Kelurahan,” kata dia saat ditemui di kantornya Senin (20/9/2021).

Didik meminta kepada awak media terkait masalah ini bisa tanyakan langsung ke pengurus RT atau RW.

Sebab, kata Didik, pihaknya menjalankan sistem administrasi dari Kelurahan perihal proyek normalisasi Kali Ciliwung.

“Karena saya yakin, semua menjadi hal yang baik demi kepentingan warga,” jelas dia.

Didik menambahkan, untuk normalisasi pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga.

Pihak Kelurahan Cawang menjembatani nomenklatur proyek normalisasi yang akan dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA).

Menurut Didik, pihaknya sudah mendapat undangan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) terkait inventaris data yang ada di Kelurahan Cawang.

Data tersebut akan digunakan oleh BPN untuk menertibkan sejumlah bangunan di Cawang karena akan dilakukan normalisasi kali Ciliwung.

“Secara garis besarnya sudah ada (penertiban lokasi), sudah ditanda tangani Gubernur, nah ini sebenarnya titik beratnya ada di Sumber Daya Air, kami hanya sebagai sporting data apa yanh dibutuhkan SDA,” jelasnya.

Sebelumnya, Proyek normalisasi Kali Ciliwung mendapat penolakan warga RT15/03, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Bendahara RT 015 Cawang, Fajri mengatakan, penolakan itu karena adanya makelar tanah yang meminta percepatan pembebasan lahan karena ada proyek normalisasi.

“Dari pengurus RT sini pun enggak pernah menganjurkan ikut ke sana (makelar),” ujar dia, Jumat (17/9/2021).

Menurut Fahri, warga sudah memiliki pengurus sendiri untuk melakukan pembebasan lahan di wilayahnya.

Meski begitu, warga belum mendapat kejelasan dari Kelurahan Cawang dan Pemprov DKI Jakarta soal proyek normalisasi kali.

Belum ada kejelasan soal harga lahan di sana, tiba-tiba muncul makelar tanah yang meresahkan warga.

“Kata mereka (makelar), pencairan dana pembebasan lahan cair Desember tahun ini,” tuturnya. (wartakota/pordes)